Suara.com - Tahukah Anda nail polish adalah benda buatan China? Simak sejarah perkembangan nail polish berikut ini.
Kuku telah menjadi bagian penting dari dunia kecantikan. Itu sebabnya, mempercantik kuku dengan nail polish atau cat kuku menjadi salah satu rutinitas yang ternyata telah dilakukan banyak perempuan sejak berabad-abad lalu.
Dikutip Collins Dictionary, nail polish adalah cairan kental yang digunakan untuk menghias kuku tangan atau kaki. Secara umum, dikutip dari Byrdie, komposisi cat kuku bergantung pada tiga elemen utama.
Di antaranya adalah pigmen untuk warna, dasar suspensi untuk konsistensi, dan polimer perekat yang memungkinkan cat menempel pada kuku sehingga tak mudah terkelupas.
Baca Juga: Australia Larang Masuk Daging Olahan dari Luar Negeri, Termasuk Indonesia
Pigmen yang biasanya ditemukan pada cat kuku juga sering ditemukan dalam rangkaian kosmetik dan termasuk bahan-bahan seperti titanium dioksida (warna putih dan lebih terang), titanium oksida (warna hitam dan lebih gelap), ultramarine (biru), kromium oksida (hijau), dan carmine (merah).
Biasa dikenal sebagai kutek, nail polish juga berkembang dari tahun ke tahun, bahkan sejak 3000 Sebelum Masehi! Nah ingin mengetahui sejarah perkembangan nail polish? Simak terus daftar di bawah ini seperti dilansir Byrdie.
1. Berasal dari Cina Sejak 3000 SM
Dikatakan bahwa para pejuang di Babilonia pads 3200 SM biasa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menata rambut, mengecat serta mewarnai kuku mereka agar tampak terawat sebelum pergi berperang.
Bahan pilihan yang diklaim telah digunakan dinamakan kohl. Warna kuku mereka mungkin menandakan kelas mereka. Misalnya, kuku hitam mungkin dianggap peringkat yang lebih tinggi.
Baca Juga: Kuku Menguning? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Menandakan Kelas Sosial
Dikatakan bahwa pada 3000 SM, orang Cina menggunakan warna kuku sebagai pembeda pangkat dan dinasti. Kelas atas mungkin telah menggunakan bahan-bahan seperti lilin lebah, gum Arab, dan putih telur untuk warna kuku, sedangkan rezim yang berkuasa mungkin memakai warna-warna yang sangat berpigmen seperti merah.
Selama dinasti tertentu, mengenakan warna bangsawan mungkin dapat dihukum mati. Jadi pada dasarnya, jika Anda ketahuan memakai warna kuku yang salah yang tidak ditetapkan untuk kelas Anda, Anda akan berada dalam masalah besar.
3. Pilihan Cleopatra
Konon Cleopatra memutuskan untuk menggunakan henna di kukunya alih-alih menerapkannya dalam desain yang rumit ke seluruh tangan seperti kebiasaan (dan masih ada di banyak budaya saat ini).
Dia akan mencelupkan setiap jari ke dalam pacar, yang hanya melapisi bagian kukunya. Warna pilihannya? Merah darah. Meskipun ini mungkin tidak terbukti, perempuan menggunakan pacar untuk mewarnai kuku mereka sejak 5000 SM.
4. Salon Kuku Pertama
Mary E. Cobb pertama kali mempelajari seni manikur di Prancis. Dia kemudian mengembangkan kembali prosesnya dan membawanya ke Amerika Serikat. Pada tahun 1878, Cobb membuka salon kuku pertama yang berjudul "Mrs. Pray's Manicure."
Sedikit yang dia tahu, itu akan menjadi salah satu layanan kecantikan paling populer dan paling banyak diminta dalam sejarah.
5. Kelahiran Merek Besar
Pada tahun 1911, Cutex diluncurkan hanya dengan satu produk: ekstrak untuk melembutkan kutikula di sekitar dasar kuku. Maju cepat ke tahun 1925, Cutex melanjutkan untuk menciptakan apa yang kita kenal sekarang sebagai cat kuku cair yang sangat populer.
Merek ini telah berkembang menjadi kerajaan kecantikan. Pada tahun 1920, penata rias Michelle Menard ingin membuat pernis kuku mengkilap yang meniru kilau pada mobil. Dia akhirnya menyempurnakan formulanya, yang mendapatkan popularitas di kalangan flappers, dan pada tahun 1932 dia meluncurkan rumah kosmetik terkenal yang sekarang dikenal sebagai Revlon.
6. Sebuah Penemuan Jenius
Pada tahun 1957, dokter gigi Frederick Slack mematahkan paku di tempat kerja, dan untuk memperbaikinya, ia menggunakan aluminium foil dan akrilik gigi dari labnya, menurut merek Slack NSI.
Ternyata, dia mendesain paku palsu yang terlihat terlalu realistis. Ini mendorong dokter gigi itu untuk berkolaborasi dengan saudaranya untuk menciptakan—dan kemudian mematenkan—apa yang kita kenal sekarang sebagai kuku akrilik.
7. Debut Klasik
Jeff Pink, penata rias Amerika dan pendiri Orly, membutuhkan manikur yang tidak akan bersaing dengan banyak perubahan kostum. Jadi menurut Orly, pada tahun 1975, ia menciptakan manikur Prancis yang serbaguna.
Sedikit yang dia tahu, itu akan menjadi salah satu gaya manikur paling populer yang pernah ditemukan. Ini memulai debutnya di runway di Paris dan menjadi fenomena.
8. Nail Polish Termahal
Cat kuku paling mahal harganya $250.000 atau Rp3,7 miliar. Tidak, ini bukan salah ketik. Warnanya, Black Diamond King, memang dibuat dengan berlian hitam senilai 267 karat.