Verrel Bramasta Diisukan Gay Hingga Drop: Mengenal Outing dan Mengapa Itu Berbahaya

Senin, 12 September 2022 | 18:45 WIB
Verrel Bramasta Diisukan Gay Hingga Drop: Mengenal Outing dan Mengapa Itu Berbahaya
Verrel Bramasta. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akhir-akhir ini nama Verrell Bramasta menjadi perhatian warganet setelah diisukan sebagai pecinta sesama jenis atau gay. Isunya tersebut beredar setelah beberapa video dirinya yang dinilai warganet sangan feminin.

Sebab diisukan sebagai gay tersebut, sang adik, Athalla Naufal mengungkapkan, Verrell Bramasta hingga alami depresi karena sering dapat hujatan dari warganet.

"Dia (Verrell Bramasta) sempet kesel aja, kenapa sih orang hujatnya kayak gini," kata Athalla Naufal dikutip dari Youtube KH Infotainment, Senin (12/9/2022).

Athalla Naufal juga mengaku sering menasihati abangnya itu. Menurutnya, itu hanyalah pandangan orang lain. Meski demikian, Athalla melihat kondisi Verrell Bramasta yang tetap terlihat sedih dari isu yang beredar tersebut.

Baca Juga: Disebut Pansos di Kasus Ferdy Sambo, Kak Seto Pernah Terindikasi LGBT?

Unggahan Verrel Bramasta (Instagram/@bramastavrl)
Unggahan Verrel Bramasta (Instagram/@bramastavrl)

Dari kasus Verrell Bramasta sendiri, Athalla berharap, agar warganet lebih bisa untuk menjaga ucapan dan ketikan. Apalagi apa yang diucapkan tersebut belum pasti kebenarannya.

Terlepas dari orientasi seksual Verrel Bramasta, situasi yang ia hadapi dikenal dengan sebutan outing.

Dikutip dari LGBTQ and All, “Outing” adalah istilah ketika seseorang mengungkapkan orientasi seksual atau identitas gender dari orang LGBTQ+ tanpa persetujuannya.

Outing menciptakan masalah privasi, pilihan, dan bahaya. Mereka yang menentang hak-hak LGBTQ+ telah menggunakan outing dengan cara ini sebagai taktik politik yang kontroversial. Untuk menghindari tersingkir, seorang tokoh masyarakat LGBTQ+ mungkin merasa terpaksa untuk tampil di depan umum terlebih dahulu.

Outing adalah tindakan berbahaya yang dapat membuat trauma orang yang diajak outing. Itu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekerasan atau menempatkan mereka dalam situasi berbahaya.

Baca Juga: Brisia Jodie Pamer Pacar Baru: Yang Terakhir Lah

Sekalipun risikonya tidak terlalu parah, membagikan identitas seseorang tanpa persetujuan mereka tetap tidak dapat diterima. Tamasya bahkan bisa ilegal dalam beberapa kasus. Seperti, jika sekolah mengeluarkan siswa kepada orang tua, pengasuh, atau keluarga mereka.

Akan lebih bak untuk  hati-hati ketika berbicara tentang identitas LGBTQ+ seseorang, terutama karena orang ini mungkin tidak nyaman mengungkapkan identitasnya dalam situasi tertentu, seperti sekolah, pekerjaan, atau di rumah.

Verrel Bramasta liburan di Dubai. (Instagram/bramastavrl)
Verrel Bramasta liburan di Dubai. (Instagram/bramastavrl)

Menurut Statistik dari Stonewall, 1 dari 7 orang transgender tidak terbuka tentang identitas gender mereka kepada orang-orang di keluarga mereka. Selain itu, 51 persen melaporkan menyembunyikan atau menyamarkan status LGBTQ+ mereka di tempat kerja karena takut akan diskriminasi.

Selain itu, 2 dari 5 transgender pernah mengalami kejahatan atau insiden kebencian karena identitas gender mereka dalam setahun terakhir. Sekitar 4 dari 5 tidak akan melaporkan kejahatan ini ke polisi. Pada dasarnya, tamasya dapat memiliki konsekuensi yang berbahaya dan bahkan mematikan.

Selain gay, orientasi seksual sendiri juga beragam jenisnya. Melansir laman Clevelandclinic, berikut beberapa orientasi seksual yang sering ditemukan di masyarakat.

Aseksual

Aseksual adalah orientasi seksual di mana orang tersebut tidak tertarik dengan seseorang berdasarkan jenis kelamin. Biasanya, ketertarikan tersebut berdasarkan perasaan dan pengalaman yang dirasakan dalam berbagai hal dengan orang lain.

Biseksual

Biseksual merupakan orientasi seksual di mana orang tersebut dapat mencintai lawan maupun sesama jenisnya. Secara garis besar, seorang biseksual dapat menemukan ketertarikan saat melihat wanita maupun pria. Untuk itu, mereka bisa mencintai orang-orang dengan berbagai gender yang ada.

Demiseksual

Jenis orientasi seksual satu ini mengarah pada seseorang yang mencintai orang lain setelah adanya perasaan emosional dan romantis yang dirasakan. Artinya, ia tidak akan melakukan berbagai aktivitas seksual hingga memiliki hubungan emosional dan romantis kepada pasangannya.

Gay

Gay merupakan orientasi seksual di mana seorang pria tertarik kepada pria lainnya. Rasa ketertarikan yang dimiliki berhubungan dalam semua hal mulai dari emosional, romantis, serta seksual. Terkadang, istilah gay juga kerap digunakan pada wanita yang menyukai wanita lainnya.

Heteroseksual (straight)

Heteroseksual sering disebut straight atau lurus dalam bahasa Indonesia, merupakan orientasi seksual di mana seseorang menyukai lawan jenisnya. Orientasi seksual ini sering disebut normal di mana laki-laki mencintai perempuan begitu juga sebaliknya.

Lesbian

Lesbian merupakan istilah di mana seorang wanita mencintai wanita lainnya. Sama dengan gay, ketertarikan yang dirasakan mulai dari emosional, romantis, hingga seksual.

Panseksual

Panseksual merupakan orientasi seksual yang membuat seseorang tertarik tanpa memandang jenis kelamin. Bagi panseksual, gender merupakan hal yang tidak penting. Oleh sebab itu seorang panseksual dapat menyukai siapa saja tanpa memandang jenis kelaminnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI