Suara.com - Ada yang menarik dari tampilan laman Google hari Senin (12/9/2022). Gambar mangkuk ayam jago itu telah dijadikan Google sebagai Doodle mereka pada hari ini.
Kita semua pasti tidak asing dengan gambar ayam jago yang sering ditemui di mangkuk saat makan di warung atau restoran. Gambar ayam jago beserta bunga dan daun tersebut ternyata memiliki filosofi tersendiri.
Lalu, apa arti sebenarnya dibalik gambar ayam jago sering di temui di mangkuk tersebut? Simak inilah sejarahnya.
Menurut sejarah, gambar ayam jago ini pertama kali muncul saat produksi perlengkapan makanan, yaitu piring pada abad ke-14 Dinasti Ming.
Baca Juga: Muncul di Google Doodle Hari Ini, Ini Dia Asal Usul Mangkuk Ayam Jago
Saat itu, Kaisar Chenghua sering memesan peralatan makan, terutama piring dan mangkuk kepada para pengrajin dari Provinsi Jiangxi. Pengrajin dari provinsi itu memang dikenal dengan keahliannya dalam membuat mangkuk dari tanah liat dan keramik.
Kaisar Chenghua pun memesan secara khusus untuk dibuatkan mangkuk dengan gambar ayam jago dan ayam betina untuk permaisurinya.
Mangkuk yang sering disebut "JigangBei" ini ternyata memiliki makna yang begitu dalam. Gambar ayam yang divisualisasikan di mangkuk tersebut memiliki filosofi sebuah tanda dari kemakmuran.
Sementara itu, gambar tanaman peony yang sering melengkapi gambar ayam tersebut melambangkan kekayaan. Sedangkan gambar bunga dengan daun lebar bermakna keberuntungan untuk keluarga.
Seiring dengan berjalannya waktu, mangkuk ayam jago itu mendapat perhatian dari masyarakat pada masa kekaisaran tersebut. Bahkan saat masa pemerintahan kekaisaran berikutnya, mangkuk ayam jago ini begitu diminati oleh para kaisar yang berkuasa.
Baca Juga: Dari China, Thailand, hingga ke Indonesia, Ternyata Ini Makna Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris
Alhasil, para pengrajin pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memproduksi mangkuk ayam jago dengan harga yang cukup tinggi. Tak hanya itu, pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi massal.
Ayam yang sering digunakan sebagai lambang kemakmuran pun sering ditemui di banyak rumah masyarakat, terutama mereka yang masih menganut kepercayaan bahwa ayam menjadi lambang kerja keras bagi masyarakat Tiongkok.
Ketenaran mangkuk ayam jago ini mulai dikenal masyarakat dunia pada abad ke-20. Para perantau dari negeri Tiongkok sering membawa mangkuk ini sebagai oleh-oleh kepada sanak keluarga di kampung halaman.
Mangkuk ayam jago ini pun banyak disebar di berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand bahkan sampai ke Indonesia.
Produksi mangkuk ayam jago pun membuat produsennya terus melakukan berbagai teknik baru, mulai dari membuatnya dengan teknik gambar tangan sampai menggunakan mesin.
Di Indonesia sendiri, ada perusahaan yang memiliki hak cipta untuk memproduksi segala bentuk media yang mencetak gambar ayam jago. Perusahaan itu sudah mematenkan gambar ayam jago tersebut.
Kontributor : Dea Nabila