Tradisi Chuseok, Festival Bulan Musim Panen di Korea Selatan

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 10 September 2022 | 14:51 WIB
Tradisi Chuseok, Festival Bulan Musim Panen di Korea Selatan
Chuseok [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah idol K-Pop turut memeriahkan tradisi yang melekat pada masyarakat di Negeri Ginseng yakni ChuseokSalah satu dari sederet idol K-Pop tersebut adalah ketujuh member dari grup BTS. Grup yang beranggotakan tujuh orang musisi pria tersebut tampak menyiarkan keseruan mereka merayakan Chuseok melalui akun Weverse resmi BTS.

Dalam video tersebut, tampak para member mengenakan pakaian tradisional yakni Hanbok dan tersaji kudapan-kudapan asal Negeri Ginseng di tengah-tengah mereka sebagai bentuk perayaan Chuseok.

Lantas, apa itu Chuseok yang dirayakan oleh para idol K-Pop pada tanggal 10 September 2022 hari ini?

Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Guinness World Record Pecah, Gegara Rose Blackpink

Tradisi musim gugur masyarakat Negeri Ginseng

Chuseok secara harfiah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi 'hari bulan purnama'. Sesuai dengan terjemahan tersebut.

Tradisi Chuseok dirayakan oleh masyarakat di semenanjung Korea pada masa-masa ekuinoks di musim gugur.

Tradisi tersebut ditujukan untuk merayakan hasil panen yang melimpah. Kebetulan, musim panen di semenanjung Korea jatuh pada musim gugur, sehingga Chuseok juga disebut dengan Hangawi atau "Festival Bulan Musim Panen".

Melalui tradisi tersebut baik rakyat Korea Selatan maupun Korea Utara memanjatkan syukur atas limpahan panen yang didapatkan dalam setahun.

Baca Juga: Sedap! Maudy Ayunda Sruput Habis Kuliner Kepiting Mentah di Korea

Dalam penanggalan lunar, Chuseok jatuh setiap hari ke-15 bulan ke-8. Jika dikonversikan dalam penanggalan masehi, maka tanggal tersebut jatuh pada 10 September 2022 di tahun ini. 

Sejarah perayaan Chuseok

Menurut catatan sejarah, Chuseok sudah dirayakan semenjak masa pemerintahan Dinasti Silla yang bertahta dari 57 SM - 935 M. Kala itu, tradisi tersebut dikenal dengan nama Hangawi yang diwarnai dengan lomba menenun.

Masyarakat berlomba-lomba menenun sebuah untaian kain sebagai wujud rasa syukur atas limpahan panen yang mereka terima selama satu tahun. Peserta akan dibagi menjadi beberapa tim dan mereka harus bekerja sama untuk mendapatkan tenunan kain yang terpanjang.

Tim yang kalah harus mentraktir tim pemenang dengan kudapan enak yang dimakan saat perayaan Chuseok.

Perayaan Chuseok

Seperti perayaan panen di belahan bumi lainnya, Chuseok dirayakan dengan makan berbagai kudapan yang enak dan mengenyangkan perut. Keluarga-keluarga di Negeri Ginseng berkumpul dan menikmati bersama berbagai makanan yang tersaji sembari bermain beberapa permainan tradisional. 

Chuseok juga tak afdol jika tak dirayakan dengan minuman keras asli Negeri Ginseng 

Selain memberi makan yang hidup, masyarakat semenanjung Korea juga memberi makanan kepada mereka yang sudah tiada. Keluarga berdatangan ke makam para leluhur dan memberikan arwah mereka  makanan, buah-buahan dan minuman serta tak lupa hasil panen yang mereka dapatkan.

Masyarakat juga mengenakan sebuah pakaian tradisional bernama Hanbok saat hari perayaan Chuseok. Selain memakai hanbok, orang-orang Korea juga menikmati sebuah kudapan bernama Songpyeon yang berupa sebuah kue wijen dalam perayaan tradisi tersebut.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI