Suara.com - Banyak anggapan pelajar berprestasi cenderung tidak punya banyak teman, atau sulit punya kegiatan sosial kemanusiaan karena sibuk belajar.
Tapi tidak begitu dengan Hugo Nathanael Yuwono, siswa berusia 16 tahun peraih penghargaan warisan amal Putri Diana, Diana Award 2022 yang punya cara khusus atur waktu belajar dan kegiatan sosial kemanusiaan.
Menurut Hugo cara membagi waktu antara belajar dan kegiatan sosial, kuncinya ada di manajemen waktu dan motivasi yang tinggi.
Ini karena menurut Hugo dengan memaksimalkan waktu yang tersisa untuk membantu sesama, maka sesibuk apapun waktu sekolah dan belajar, jika memiliki motivasi kuat untuk membantu pasti akan selalu ada waktu.
Baca Juga: Geger, Kepala Sekolah Diduga Perkosa Bocah 10 Tahun, Hotman Paris Turun Tangan
"Saya sadar waktunya cukup, dan oleh karena itu saya memutuskan bahwa cara terbaik untuk menggunakan waktu yang ada, adalah ajang membantu sesama, menggunakan kapabilitas dan kapasitas kita masing-masing," ujar Hugo saat konferensi pers beberapa waktu lalu di Jakarta.
Hugo sendiri selain belajar di sekolah, ia juga masih melakukan sejumlah les seperti les bahasa inggris, dan beberapa bimbingan lainnya di luar sekolah.
Tapi pada 2020 silam ia mampu membuat organisasi non-profit 'Math for Humanity', dan bersama 10 temannya memberikan les matematika online, dimana hasilnya ia sumbangkan untuk bantuan kemanusiaan seperti untuk sukarelawan Covid-19, pasien kanker, yayasan disabilitas, panti asuhan dan sebagainya.
"Saya juga sadar bahwa sebenarnya itu bisa dilakukan dengan waktu yang tersisa. Saya berpikir, tidak akan melakukan apa-apa, tanpa inisiatif bersama. Jadinya waktu akan terbuang sia-sia, jadi saya putuskan bantu sesama dengan waktu yang ada," tutur Hugo.
Berkat peran ini Hugo mewakili Indonesia untuk meraih penghargaan Diana Award 2022, yaitu penghargaan yang seleksinya dilakukan secara diam-diam, dilakukan terhadap remaja dan anak muda berusia 9 hingga 25 tahun yang berkontribusi untuk masyarakat sosial.
"Jadi kalau dapat penghargaan atas sarana yang saya lakukan dan siapkan, motivasi utama saya membantu orang bukan untuk ketenaran diri sendiri atau supaya dapat penghargaan, itu tambahan bukan motivasi utama saya," tegasnya.
Diana award pertama kali diinisiasi pada 1999 oleh mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, ditujukan untuk mengenang Princess of Wales, Putri Diana yang punya jiwa sosial tinggi dan percaya anak muda bisa memberi perubahan bagi dunia.