Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendapat celaan dari warganet, usai mengunggah pesan terkait kenaikan harga BBM.
Melalui akun Twitternya, Sandiaga Uno menuliskan sebenarnya hidup adalah hal yang mudah. Namun, terkadang gengsi membuat hidup masyarakat tersebut yang jadi sulit.
“Mari kita coba terapkan 'hidup secukupnya'. Setuju enggak kalau hidup ini sebenarnya mudah, tapi gengsi membuatnya begitu susah,” cuit Sandiaga Uno dalam Twitternya, (5/9/2022).
Selain itu, dalam video yang diunggahnya saat dirinya berpidato di sebuah seminar, Sandiaga Uno membandingkan kondisi kenaikan BBM saat ini yang pernah terjadi sebelumnya. Namun, kenaikan kala itu justru membuat banyak pola hidup masyarakat menjadi lebih sederhana.
Baca Juga: McDonald's Adakan Event "Teriak" di Singapura, Warganet : Di Depok Harus Ada Ini
“2005, 2006 mungkin masih ada yang ingat harga BBM naik 100 persen, ternyata kenaikan saat itu pola hidup masyarakat berubah. Kita ubah tadinya tiap hari berjas ria, jadi pakai batik. Kita ganti mobil yang tadinya mobil mewah, kita ganti jadi mobil ramah lingkungan, Sekarang ada peluang juga mengubah pola pikir kita” ucap Sandiaga Uno dalam pidatonya.
Menurut Sandiaga Uno, dengan mengubah pola pikir untuk hidup secukupnya dapat membantu UMKM.
Selain itu, menurutnya pola pikir hidup secukupnya juga dapat menjadi peluang bagi generasi muda memikirkan usaha dan menciptakan lapangan kerja.
“Sekarang saatnya kita mengubah pola pikir kita, bagaimana reorientasi subsidi BBM itu lebih dibagikan kepada UMKM dan harus merata. Saat yang tepat juga untuk generasi muda mulai memikirkan memulai usaha, kita ambil peluang ciptakan lapangan kerja,” tutup Sandiaga Uno.
Cuitan Sandiaga Uno tersebut lantas langsung ramai dibanjiri warganet. Beberapa mengatakan, kalau ucapannya bukanlah suatu hal mudah. Warganet juga menilai, konsep hidup secukupnya yang disampaikan itu hanya mudah bagi orang yang sudah terlahir kaya.
“Mentang-mentang tidak miskin, semaunya deh,” komentar @muhra*****s.
“Menurut saya tidak akan bisa pak, karena masih ada parasit (koruptor) yang masih menempel pada sistem pemerintahan, dan 1 lagi pak ketidakjelasan ditiap kebijakan yang cenderung mendominan pada suatu kepentingan tersendiri selain kepentingan masyarakat,” komentar akun @Kenta*****bes.
“Ngomong doang mah gampang pak,wkwkk,” komentar akun @hiday*****yu11.
“Harus merata nya itu yang sulit pak, ada ratusan juta jiwa penduduk negara ini, dan itu artinya ada ratusan karakter juga, belum lg pejabat2 sekarang dengan mudahnya korupsi, sebuah mission impossible untuk merata seperti yg bapak katakan,” komentar akun @ah****dmk membalas cuitan Sandiaga Uno tersebut.