1. Kenali traumanya
Orang dewasa harus mengakui pengalaman masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan itu sebagai trauma. Langkah ini penting untuk memahami bagaimana trauma telah memengaruhi dan mulai menerima bahwa itu baik-baik saja. Ini akan membantu mereka memberi makna pada kesulitan yang terjadi saat ini dan memahami perjuangannya.
2. Sabar dengan diri sendiri
Mengkritik diri sendiri dan rasa bersalah bisa menjadi hal yang sangat umum dialami orang dewasa dengan masa kecil traumatis. Berbagai pertanyaan mungkin muncul dalam benak sendiri, seperti mengapa saya bertindak seperti ini? Apa yang salah dengan saya? Pikiran itu perlu disikapi dengan cara yang lebih baik. Sebab berisiko sebabkan keputusasaan dan frustrasi.
Kuncinya di sini adalah dengan berhenti merasa tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Trauma masa kecil memang meninggalkan bekas luka. Tapi sama seperti semua luka, penting untuk meluangkan waktu untuk sembuh dengan benar. Bersabarlah dan kasihi diri sendiri.
3. Hubungi bantuan
Andalkan orang-orang terkasih untuk dukungan emosional dan pengertian. Dalam kasus ini, salah satu komponen utamanya adalah merasa didengar, dipahami, dan divalidasi.
Kita tidak boleh melupakan pentingnya mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang terlatih dalam perawatan trauma. Seorang dokter dapat membantu menyembuhkan luka yang dalam ini untuk meningkatkan hubungan. Mereka juga dapat membantu mengidentifikasi pola yang tidak sehat dan mekanisme penanggulangan, serta meningkatkan kesehatan mental.
Baca Juga: Salmafina Ungkit Skandal Perselingkuhan sang Ayah: Apakah Ini Karma yang Harus Kubayar?