Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menyoroti aksi mantan member JKT48 Melati Sesilia yang berani berjualan nasi bakar di pinggir jalan.
Saat berbincang di acara Apresiasi Kreasi Indonesia Kota Jambi, Sandi langsung bertanya kepada Melati, apakah dirinya tidak malu berjualan di pinggir jalan. Sebab, bagaimana pun nama Melati cukup dikenal terutama oleh penggemar JKT48.
"Jualan di pinggir jalan ini kan ada rasa malu enggak? Ada rasa sungkan nggak? Ada rasa, duh gengsi gitu?" tanya Sandi dikutip dari cuplikan video yang ia unggah pada akun Twitter pribadinya.
"Dari awal aku udah mikirin kalau misalnya jualan pinggir jalan aku malu nggak, sih, sebelum aku mulai semuanya. Kebetulan pas aku pikirin itu, aku mikir kenapa malu. Aku juga kuliahnya jurusan bisnis manajemen, terus aku bikin usaha sendiri kan keren. Aku nasih muda juga, jadinya setelah aku mikir kayak gitu, udah tahu aku nggak bakal malu, aku jalanin," jawab Melati.
Baca Juga: Sandiaga Uno Beri Masukan ke Pelaku Usaha Kreatif Saat Harga BBM Naik: Hemat!
Meski jualannya sempat kurang laku saat diawal menjalankan bisnis, Melati kemudian melakukan siaran langsung di TikTok untuk promosikan nasi bakarnya. Tak lama setelahnya, nasi bakar ia benar-benar laris manis hingga viral di media sosial.
Langkah kreatif Melati dipuji oleh Sandi. Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan kalau anak muda generasi milenial juga gen Z bisa meniru Melati yang berani berbisnis juga memanfaatkan media sosial.
"Patut dicontoh nih buat temen-temen Millenial dan Gen Z, jadi wirausaha itu halal, tidak merugikan orang lain, juga buat pribadi jadi makin mandiri, tidak ada kata terlambat, coba dipikir-pikir lagi yaa," tulis Sandi pada cuitan berikutnya yang ia tulis.
"Apalagi cara promosi saat ini mudah sekali lewat digitalisasi media sosial. Bermodal handphone dan kuota yang cukup, Mba Melati menarik calon pelanggan nasi bakarnya melalui live di platform media sosial Tik Tok," lanjut Sandi.
Ia berharap semakin banyak generasi muda yang tergerak untuk memulai usaha. Sandi memastikan kalau Kemenparekraf siap memberikan akses pelatihan dan pendampingan agar usaha produk anak-anak muda dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru sampai tahun 2024.
Baca Juga: Labuan Bajo Jadi Tempat Pariwisata Kelas Dunia, Tapi SDM-nya?