Suara.com - Kain tradisional termasuk kekayaan budaya Indonesia. Dibuat dengan bahan khusus, teknik yang tak biasa, dan pewarnaan alami, membuat kain tradisional terasa lebih istimewa daripada pakaian biasa.
Perawatan kain tradisional pun tidak bisa disamakan dengan pakaian sehari-hari. Desainer Firdaus Franklin mengatakan kalau ada jenis kain yang bisa dicuci, ada pula yang sama sekali tidak boleh dicuci.
"Ada yang tidak boleh dicuci, jadi hanya diangin-anginkan saja. Tapi ada yang bisa dicuci. Tapi saran saya, kalau punya detergen silk lebih baik pakai itu," kata Firdaus saat konferensi pers virtual bersama The Apurva Kempinski Bali, Senin (5/8/2022).
Bisa juga dicuci dengan metode dry clean di tempat laundry, lanjut Firdaus. Namun, apabila ingin tetap merawatnya sendiri, bisa juga gunakan sampo sebagai sabun pencuci.
Baca Juga: Desainer Ungkap Keunikan Kain Tradisional Kalimantan: Colofull Tanpa Terlihat Norak
Ia mengingatkan, jangan pernah mencuci kain tradisional dengan detergen baju biasa. Karena berisiko merusak warna kain.
"Bisa pakai sampo bayi. Jadi dia biasanya herbal dan kemikalnya tidak merusak. Sampo itu sebenarnya cocok karena karakteristik kain itu seperti rambut, kalau detergen terlalu strong," katanya.
Khusus kain yang sama sekali tidak boleh dicuci dicontohnya kain. Firdaus menyarankan, cukup biarkan kain terkena angin di ruangan tertutup. Kain jangan diganting, tetapi dibiarkan terbentang agar tekaturnya juga tidak rusak.
"Hindari direct langsung dengan matahari karena itu akan mengubah warna. Jadi biasanya jangan digantung dengan jepitan, usahakan ditidurin di meja. Juga usahakan tempat gelap dan dingin," tuturnya.
Berkolaborasi dengan The Apurva Kempinski Bali, Firdaus membuat peragaan busana berbahan kain tradisional Kalimantan pada 3 September 2022 sebagai bagian dari kampanye Unity in Diversity.
Baca Juga: Imbas BBM Naik: Siap-siap Harga Produk Fashion Bakalan Meroket
Menurut Firdaus, setiap kain tradisional khas Kalimantan selalu menyimpan pesan. Sehingga motif yang dibuat selalu tersirat hal khusus.
"Motif itu bukan sekedar motif. Misalnya bunga kenanga, artinya itu part of daily life masyarakat. Wastra dari Indonesia itu kaya sekali," katanya.
Warna dari kain tradisional Kalimantan memang identik terdiri dari berbagai warna atau colorfull. Meski begitu, menurut Firdaus, tetap indah.