Heboh Kerupuk Kulit Babi Dapat Sertifikasi Halal MUI, Bagaimana Faktanya?

Senin, 05 September 2022 | 17:45 WIB
Heboh Kerupuk Kulit Babi Dapat Sertifikasi Halal MUI, Bagaimana Faktanya?
Kerupuk Kulit. (Dok: Unida.ac.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sempat beredar di media sosial adanya kerupuk kulit babi yang mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menegaskan bahwa kabar itu bohong atau hoaks.

Auditor Senior LPPOM MUI Prof. Dr. Hj. Ir. Purwantiningsih M.S., menyampaikan bahwa setiap produl yang berasal dari babi pasti haram.

"Klarifikasi tersebut menjadi penting untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan pemahaman bahwa di pasaran telah banyak beredar produk kerupuk kulit yang tak terjamin kehalalannya, serta berbahaya bagi kesehatan bagi yang mengonsumsinya," ujarnya, dikutip dati situs resmi MUI.

Kerupuk kulit memang termasuk makanan khas di berbagai daerah di Indonesia. Terutama di daerah sentra produksi daging daging sapi atau pun kerbau. Seperti Sidoarjo, Boyolali, dan beberapa daerah di Sumatera Barat.

Baca Juga: Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun Ini Terasa Lebih Istimewa, Ini Sebabnya

Purwantiningsih menjelaskan kalau kerupuk kulit termasuk kategori makanan ringan yang diolah dengan bahan dasar dari kulit hewan, biasanya kulit sapi ataupun kerbau.

Kerupuk kulit tergolong pangan rendah kalori dan kaya akan protein, serat, mineral seperti kalsium, fosfor. 

Oleh karenanya, kerupuk kulit bermanfaat untuk kesehatan di ataranya membantu proses pertumbuhan tulang, memperbaiki selsel yang rusak, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai cadangan energi, membantu proses pencernaan bahkan dapat membantu proses penyembuhan penyakit maag.

"Meskipun memiliki manfaat yang banyak, tetapi kita harus waspada karena kerupuk kulit memiliki kandungan lemak yang tinggi, terlebih lagi ketika sudah melewati proses penggorengan berulang. Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan, seperti menyebabkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh meningkat, terkadang memberi rasa tidak nyaman pada tenggorokan dan dapat menyebabkan obesitas," paparnya.

Selain karena kandungan lemak, kandungan berbahaya lainnya seperti MSG berlebihan sebagai peningkat rasa gurih, pewarna, pengawet, bahkan mungkin juga bahan kimia yang berbahaya karena sumber kulit sudah mengalami proses penyamakan untuk produk barang gunaan.

Baca Juga: Video Viral Gibran Rakabuming Ngamuk Dihina Anak Haram Gegara Tak Pernah Lakukan Hal Ini

"Banyak hal yang harus diwaspadai jangan hanya melihat manfaat dan efek buruk yang ditimbulkan saja, tetapi yang paling penting dari segi halal maupun thayyib-nya. Oleh karenanya, masyarakat diminta berhati-hati terhadap produk kerupuk kulit," pesannya.

Purwantiningsih menambahkan, umumnya sumber bahan utama kerupuk kulit yang beredar di pasaran berupa kulit sapi atau kerbau. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga yang terbuat dari kulit babi.

Bila kulit telah diolah menjadi pangan maka secara kasat mata sudah sulit dibedakan karena tampilan bisa disamarkan dengan berbagai proses dan bahan aditif yang ditambahkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI