Suara.com - Perilaku pasangan yang toxic dan manipulatif dapat berimbas pada hubungan asmara yang tidak sehat. Salah satu tanda utama pasangan Anda manipulatif adalah perilaku love bombing. Apa itu?
Mengutip laman Very Well Mind, love bombing adalah tindakan memberikan perhatian dan hadiah secara berlebihan dari pelaku kepada korban, biasanya dalam bentuk permohonan maaf, setelah melecehkannya.
Contoh sederhananya, pelaku bisa memberikan Anda hadiah mahal dan mewah serta kata-kata romantis, setelah melakukan kekerasan verbal maupun fisik. Manipulasi ini dilakukan agar korban tidak ingin berpisah dan meninggalkannya, serta memungkinkannya melakukan hal ini lagi di masa depan.
"Sangat menyenangkan ketika pasangan mengirimkan pesan cinta lewat telepon, teks, ataupun hadiah secara bertubi-tubi," tutur psikolog Dr. Amy Keller.
Pelaku love bombing akan memanipulasi korban dengan hadiah dan pujian di depan teman-teman dan keluargan. Namun perilaku berbeda terjadi ketika berada di ruang privat, di mana pelaku akan sering merendahkan korban dan membuatnya merasa tidak berdaya.
Korban yang sebelumnya merasakan kesenangan bisa langsung rendah diri saat bersama pelaku, untuk kemudian dipuji setinggi langit di lain kesempatan. Perilaku ini jika dilakukan berulang membuat korban akhirnya mengalami ketergantungan yang tidak sehat kepada pelaku.
Ada beberapa ciri yang menunjukkan seseorang melakukan love bombing kepada Anda, dengan beberapa di antaranya bisa terlihat langsung.
Pertama, pasangan kerap menyepelekan jadwal yang sudah Anda atur. Contohnya adalah memaksa berkencan di saat Anda sedang sibuk bekerja atau lembur, dan marah ketika tidak dituruti.
Kedua, pujian yang berlebihan kepada Anda diikuti dengan kritikan pedas. Biasanya pelaku memberikan kritikan pedas dengan alasan 'demi kebaikan kamu'.
Ketiga, mengunggah foto dan video romantis di media sosial secara berlebihan. Pelaku love bombing akan memanipulasi hubungan dengan memperlihatkan betapa bahagianya korban saat bersama pelaku.
Keempat, mengungkit beragam hadiah dan perbuatan baik yang dilakukannya kepada korban. Dengan begitu, korban akan merasa banyak berhutang kepada pelaku dan membuatnya sulit untuk berpisah.
Jika beberapa dari hal ini terjadi kepada Anda, sudah saatnya hubungan berakhir. Sebab ke depannya, hubungan tidak sehat hanya akan membuat Anda semakin tersiksa.
Tidak yakin apakah Anda mengalami love bombing dan memiliki pasangan manipulatif? Anda juga bisa mengunjungi psikolog atau konsultan pernikahan tentang keraguan yang dimiliki.