Suara.com - Bukan terjadi begitu saja, seseorang biasanya mengalami depresi ketika menghadapi situasi tertentu termasuk trauma di dalamnya.
Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, depresi adalah penyakit medis yang umum dan serius secara negatif memengaruhi cara berpikir, perasaan dan tindakan manusia.
Di awal mungkin gejalanya tidak terlihat, namun perubahannya seiring berjalannya waktu akan semakin tampak.
Beberapa di antaranya yang sering dialami yakni hilangnya nafsu seksual, nafsu makan hingga konsentrasi yang tak lagi fokus.
Setidaknya menurut WHO, secara global sekitar 5 persen orang dewasa menderita depresi.
Tanda-tandanya yakni kesedihan yang berlarut dan mulai berkurangnya kesenangan atau minat seseorang dalam melakukan sesuatu.
Angka 5% yang disebutkan oleh WHO bisa saja memiliki presentase lebih tinggi jika makin banyak orang yang terbuka, mengaku dan menyadari mereka sedang depresi.
Depresi sendiri tidak memiliki sebab tunggal, tetapi dapat terjadi karena berbagai alasan dan memiliki banyak pemicu yang berbeda.
Bagi sebagian orang, peristiwa hidup yang menjengkelkan atau membuat stres, seperti kehilangan, perceraian, penyakit, pemecatan, dan kekhawatiran soal ekonomi, dapat menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Catatan Lain KPA Kota Bandung, Paparan HIV Terjadi ke 653 Ibu Rumah Tangga
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa manusia lebih mungkin mengalami depresi seiring bertambahnya usia.