Suara.com - Presenter kondang Daniel Mananta mengungkapkan rasa penasarannya terkait Isa Almasih dalam ajaran Islam kepada Ustaz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS.
Pada videonya di YouTube, Daniel memang kerap membuat video bersama sejumlah narasumber tentang topik agama.
"Saya jujur penasaran, sih. Saya pengen nanya banget sama UAS, Isa Almasih itu untuk seorang UAS itu seperti apa?" tanya Daniel kepada UAS.
UAS kemudian menjawab bahwa dalam agama Islam, setiap muslim wajib beriman kepada Nabi Isa as. Seperti layaknya muslim beriman kepada nabi-nabi lainnya. UAS juga menjelaskan kalau Nabi Isa as termasuk rasul utusan Tuhan, sama seperti nabi lainnya.
Baca Juga: Daniel Mananta Disebut Jadi Radikal usai Undang UAS ke Podcast: Alhamdulillah
Namun, berbeda dalam pandangan umat Kristen bahwa Nabi Isa disebut dengan Yesus Kristus yang juga anak Tuhan.
Dalam ajaran Islam, pandangan itu ditentang secara tegas juga tertulis dalam Alquran. Seperti pada surah Al Ikhlas ayat ketiga yang dikatakan bahwa Tuhan tidak beranak atau diperanakkan.
Mengutip dari jurnal Samsu Rizal Panggabean, Dosen Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dijelaskan bahwa dalam Al-Quran, Isa atau Yesus dipandang sebagai hamba Allah, nabi, dan rasul.
Tuhan mengajarinya Taurat, memberinya Injil (surah Al-Maidah, ayat 48), dan membantunya dengan Roh Kudus (surah Al Baqarah, ayat 87). Yesus adalah ‘kata’ atau kalimah dari Tuhan, yang dihormati di dunia ini dan di akhirat (surah Al-Maidah, ayat 45). Yesus diciptakan dari debu seperti halnya Adam (Surah Al Maidah, ayat 59).
Serupa nabi lain, nama Yesus disebut bersama frase alaihis salam (A.S.) yang berarti semoga damai menyertainya.
Baca Juga: Tolak Dampingi Prabowo Subianto Jadi Wakil Presiden, Alasan Ustaz Abdul Somad di Luar Dugaan
Menurut Samsu, masih ada kesamaan pandangan Kristen dan Islam. Salah satunya keyakinan monoteisme, yaitu keyakinan bahwa Tuhan hanya satu.
"Ajaran kitab sucinya banyak yang mirip dan tumpang tindih, termasuk keyakinan mengenai kelahiran Yesus dari Perawan Maryam. Kedua agama juga memiliki keyakinan eskatologis yang sama mengenai datangnya hari kiamat, ketika Yesus muncul dan menyingkirkan dajjal (al-masih al-dajjal) atau anti-kristus," jelas Samsu.
Bedanya, Al-Quran menolak keyakinan tentang Isa sebagai anak Tuhan.
Kelahiran Isa Almasih Menurut Islam
Dalam ajaran Islam dan Kristen sama-sama disebutkan bahwa Isa atau Yesus merupakan putra Maryam atau Maria.
Nurhidayat dalam tesisnya menjelaskan bahwa berdasarkan penuturan Injil, Nabi Isa lahir dari keluarga Raja Daud, ayahnya Yusuf dan ibunya adalah Maria.
Akan tetapi, di antara empat Injil (Markus, Yahya, Matius dan Lukas) hanya Injil Matius dan Lukas yang menyatakan bahwa Yesus lahir dari darah Maryam dengan perantaran Roh Kudus. Dalam Injil Markus dan Yahya menyatakan Yesus lahir dari darah Maryam tanpa dicampuri oleh seorang laki-laki.
Sedangkan dalam ajaran Islam, kelahiran nabi Isa dijelaskan dalam Surah Maryam. Al-Quran berkali-kali menggambarkan kalau Maryam sebagai perempuan baik-baik yang saleh dan beriman. Pada saat yang sama, Al-Quran menekankan Maryam dan anak satu-satunya adalah ciptaan Tuhan.
Dalam surah Maryam juga diceritakan dengan cukup rinci tentang kehamilannya sebagai perawan. Dalam jurnalnya, Samsu menjelaskan bahwa ketika itu Jibril atau Ruh dari Tuhan datang ke Maryam dalam bentuk laki-laki.
Jibril mengatakan ia diutus Tuhan menyampaikan bahwa Maryam akan mendapat anugerah berupa anak laki-laki yang suci. Maryam bertanya bagaimana mungkin dia hamil tanpa disentuh laki-laki. Tapi Jibril mengatakan, bagi Tuhan itu perkara mudah. Maka Maryam mengandung.
Maryam pun mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Ketika persalinan mendekat, ia merasa sakit sekali sehingga merasa lebih baik ‘mati dan dilupakan’. Jibril menghiburnya, dan memintanya supaya tetap makan kurma dan minum dari air yang mengalir di dekatnya.