Suara.com - Jawa Timur dikenal sebagai wilayah dengan industri peternakan terbesar di Indonesia. Bahkan untuk suplai sapi perah, peternak di Jawa Timur mendominasi hingga 51 persen secara nasional.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Ir. Indyah Aryani, MM., menyebut wilayahnya jadi gudang ternak di Indonesia.
Di sana, populasi sapi potong mencapai 4,9 juta atau 27 persen secara nasional. Juga sapi perahnya yang menyumbang 51 persen produksi susu segar secara nasional.
"Jawa Timur juga merupakan provinsi penyangga untuk ternak nasional. Sehingga kita memiliki PR yang cukup berat bagaimana kalau Jawa Timur terjadi sedikit guncangan, maka goncangan kita semua," kata Indyah saat webinar bersama Greenfields, Rabu (31/8/2022).
"Jawa Timur memang gudang ternak kalau kita lihat karakter dari Jawa Timur, peternak kita itu mempunyai militansi terhadap ternaknya luar biasa,"
Perlakuan para peternah di Jawa Timur terhadap hewan-hewannya bisa dikatakan cukup 'posesif'. Bagaimana tidak, hewan ternak itu selalu diupayakan diberi pakan terbaik, bahkan apabila ada yang sakit diperhatikan satu per satu
"Contohnya di Madura, bagaimana mereka itu me-manage sapi dengan makanan yang ekstra, telur 10, jamu itu salah satu bagaimana peternak sangat mencintai ternaknya."
"Bahkan kemarin untuk yang sapi perah, pada saat pandemi juga bila sapinya sakit bapaknya menemani satu sapi, ibunya juga menemani sapi yang lain," ungkapnya.
"Ini menunjukkan bahwa peternak ini menyatu dengan ternaknya. Itu jadi salah satu penyebab peternak Jawa Timur dan hewannya bisa bertahan dan jadi yang terbesar di Indonesia," imbuh Indyah.
Baca Juga: Pria Kediri Ini Banting Istri Orang Sampai Tak Bisa Jalan Gegara Pesan WA-nya Tak Dibalas
Selain kepiawayan para peternak, menurut Indyah, besarnya industri peternakan di Jawa Timur juga berkat kerjasama antara pemerintah dan swasta.
Data Dinas Peternakan Jawa Timur saat ini, jumlah sapi potong ada sebanyak 4,9 juta ekor, sapi perah sekitar 375.300 ekor, kambinh 3,7 juta ekor, dan domba 1,4 juta ekor.
Total seluruhnya bisa mencapai 10,2 juta ekor. Angka-angka itu belum termasuk ternak unggas seperti ayam, bebek, entok, dan lainnya.