Suara.com - Kekerasan diduga terjadi di industri film oleh sutradara kondang dengan julukan 'Sutradara Terganteng'. Mengapa ada orang marah hingga sampai memukul orang lain?
Belum diketahui pasti siapa orang yang dimaksud. Namun sejumlah pengguna Twitter mengarahkan julukan itu kepada sutradara Andi Bachtiar.
Spekulasi itu dibuat lantaran terungkap cuitan lawas Andi Bachtiar di Twitter yang kembali diungkit.
"Banyak filmmaker bagus di negeri ini, saya tegaskan saya bukan satu di antaranya, saya adalah sutradara terganteng," cuit @andibachtiar pada Februari 2010.
Baca Juga: Manajemen Play Topia Surabaya Benarkan Pengusiran Anak dan Cucu Mensos Risma, Tapi...
Kabar dugaan kekerasan itu diungkap seorang kru film Juandini Liesmita di Instagram. Talent Coordinator dan Casting Director itu mengungkapkan kalau ia baru berani mengungkapkan hal tersebut setelah proses syuting selesai.
Oknum yang melakukan kekerasan itu menyebut dirinya sebagai 'Sutradara Terganteng'. Juandini menyebut, kru perempuan telah ditampar dan didorong oleh sutradara itu.
Tak hanya sekadar mendorong dan menampar, ia juga dikata-katai dengan kasar.
"Dia menyebut dirinya “Sutradara Terganteng”, tapi mohon maaf ya naudzubillahiminzalik yang gue liat nggak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan, dll," tulisnya.
"Apa pantes laki-laki menampar dan mendorong perempuan? bukan hanya nampar dan dorong, tapi juga teriak-teriak di HT dan Mic dengan kata-kata kasar yang didengar sama ratusan kru dan ekstras hari itu," ujar Juandini.
Amarah berlebihan hingga membanting barang atau bahkan melukai orang lain bisa jadi adanya gangguan psikologis yang disebut dengan intermittent explosive disorder adalah episode impulsif, agresif, serta perilaku kekerasan yang terjadi secara berulang atau tiba-tiba.
Kondisi itu bisa juga diartikan sebagai ledakan kemarahan secara verbal pada situasi yang tidak seharusnya.
Dikutip dari Hello Sehat, orang dengan gangguan eksplosif intermiten bisa saja melempar atau menghancurkan benda, serta mungkin juga melakukan kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT).
Emosi yang terlalu berlebihan itu dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan dalam menjaga hubungan dengan keluarga, pasangan, maupun orang di sekitarnya.
Gangguan mental itu bisa berlanjut selama bertahun-tahun, meskipun tingkat keparahan ledakan kemarahannya dapat menurun seiring bertambahnya usia.
Gangguan intermittent explosive disorder bisa terjadi lada siapa saja, tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Namun, orang dengan trauma psikologis sangat mungkin mengalaminya.
Kemarahan berlebihan yang muncul biasanya terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berlangsung kurang dari 30 menit. Episode ini mungkin sering terjadi, bisa beberapa kali dalam beberapa minggu atau bulan.