Suara.com - Iklan atau beriklan menjadi salah satu cara agar nama brand dapat dikenal dan diingat banyak orang. Apalagi platform digital terus bermunculan, dan membuat beriklan di secara online menjadi pilihan.
Tapi beriklan juga tidak bisa sembarangan, karena ada beragam pertimbangan sebelum membuat dan memasangnya. Misalnya siapa target pasar, apakah pasar lokal atau global (dunia), serta target usia.
Berikut ini kiat memasang iklan secara online agar brand diingat dan dikenal banyak orang, mengutip Forbes, Kamis (1/9/2022).
1. Tentukan Keberadaan Audiens
Calon pengiklan harus tahu siapa sasaran iklan seperti perilaku, psikografis, dan preferensi mereka. Selanjutnya ketahui di mana aktivitas media online yang paling banyak digunakan.
2. Pahami Audiens
Maksud dari memahami, yaitu mengetahui apa yang menarik mereka untuk melihat dan menonton iklan. Pikirkan juga bagaimana reaksi mereka, cobalah bereksperimen dan lihat apakah iklan di platform online berhasil menarik mereka.
3. Jadi Brand yang Otentik
Agar iklan efektif, maka jangan coba-coba sampaikan pesan yang tidak sesuai brand, produk atau konsumen ya!
4. Pastikan Iklan Efektif dan Halus
Sebagian besar orang umumnya menghindari iklan yang langsung meminta orang lain membeli produk. Jadi solusinya, konten iklan harus kreatif dan halus sehingga bisa diterima dengan baik oleh audiens, salah satunya melalui konten video.
Kini pengiklan juga bisa meletakan video iklan dan display native ke seluruh media online dunia atau penerbit global melalui MGID dan PubMatic, yang memiliki lebih dari 900 juta pengguna sebagai pemirsa setiap bulannya.
Hasilnya iklan bisa digabungkan dengan website penerbit dengan cara menarik, tapi juga tidak mengganggu pembaca saat mengakses konten berita.
Baca Juga: Apple Berencana Perbanyak Iklan di Aplikasi iPhone untuk Naikkan Pendapatan
"Di saat industri ini mengonsolidasikan fokusnya pada privasi pengguna, semakin banyak pemasar yang memanfaatkan peluang-peluang yang dipersembahkan oleh periklanan native untuk memikat konsumen dengan cara yang lebih berarti," ungkap CEO MGID, Sergii Dennysenko.