Suara.com - Detail konservatori yang pernah dialami oleh Britney Spears terus muncul. Belum lama ini, perempuan berusia 40 tahun itu menyebut bahwa dulu, ada tenaga kesehatan yang selalu datang dan mengambil darahnya.
Ia juga mengatakan saat itu ia tak memiliki privasi bahkan saat di kamar mandi, dan petugas akan memaksanya duduk di kursi selama sepuluh jam sehari ketika dikurung di rumah sakit jiwa.
Pengakuan itu ia bagikan di media sosial YouTube, di mana dirinya membagikan detail baru tentang konservatori yang ia alami selama 15 tahun terkahir, dan baru dicabut April lalu.
"Dia (tenaga kesehatan) berkata Anda harus mendengarkan dokter. Kata-kata terakhirnya adalah. Anda tidak harus pergi tetapi jika Anda tidak pergi, kami akan ke pengadilan melakukan sidang besar dan Anda akan kalah," kata Britney.
Baca Juga: UAS Tegaskan Sampai Mati Ia Ogah untuk Terjun ke Dunia Politik: Akan Terus Jadi Ustaz
Meski tidak ia sebutkan, diyakini Britney sempat dikurung di Pusat Medis UCLA Ronald Reagan. Ia juga menambahkan bahwa dalam beberapa keadaa, dia ingin berteriak dan hatinya terasa beku.
Konservatori yang dialami Britney membuatnya dikendalikan. Sang ayah Jamie Spears bahkan mengendalikan keputusan serta keuangan Britney karena aturan konservatori tersebut.
Saat ini Britney diketahui telah menghapus akun Instagramnya. Namun di media sosial Twitter, Britney menambahkan detail bahwa darah yang diambil dari tubuhnya setiap hari sebanyak enam botol kecil, bukan enam galon.
"Sekadar mengingatkan beberapa dari kalian yang mungkin bingung dengan apa yang saya katakan, itu enam botol kecil darah bukan enam galon," tulisnya di Twitter.
Hal itu pun menuai banyak komentar dengan mayoritas penggemar memberika dukungan kepada Britney Spears.
Baca Juga: Undang Ustaz Abdul Somad, Daniel Mananta Dapat Banyak Pujian: Masya Allah, Sungguh Indah Toleransi
"Enam galon, enam botol, enam ton, besar atau kecil, mereka seharusnya tidak pernah menyentuhmu atau mengambil apa pun darimu saat berada dalam situasi terpaksa. Kami mencintaimu, Ratu." tulis seorang warganet.