Infografis
Suara.com - Widi Mulia merupakan salah satu selebriti yang hobi untuk berburu baju bekas. Untuk mendapatkan tampilan terbaik, Widi mengatakan butuh kreativitas lebih untuk padu padan baju bekas dari thrifting agar memberikan kesan vintage.
Istri Dwi Sasono itu ternyata memiliki kiat khusus memilih dan membeli baju di thrift shop. Kuncinya ialah pada padu padan agar baju bekas nampak bernuansa vintage, unik dan lebih menarik.
Salah satu caranya ia rela menyediakan atau membeli satu koper tersendiri sebelum mengunjungi toko baju bekas di satu daerah atau luar negeri.
"Ke Padang misalnya aku pernah, dateng barang second-nya bagus-bagus, jadi aku bikin koper sendiri dulu. Jadi mungkin nggak tercampur dengan baju bersih, walaupun kecil nggak apa-apa," ungkap Widi kepada suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Benarkah Pakaian Bekas Impor Bahaya bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya
![Warga memilih pakaian bekas layak pakai yang dijajakan secara gratis di Jalan Jati Padang VI RT 002 RW 004, Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (17/4/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/04/16/51483-berbagi-sayuran-dan-baju-bekas-layak-pakai-di-bulan-penuh-berkah.jpg)
Saat memilih baju thrift ibu tiga anak ini juga tidak sembarangan. Ia akan lebih dulu memikirkan baju atau item fashion telah ia miliki di rumah untuk dipadu padankan.
Apalagi umumnya kata Widi, baju thrift memiliki kekurangan, yakni kerap ada robekan atau kotoran yang masih menempel, maka di tahap itu ia sudah memilikikan baju akan dipotong atau diperkecil sesuai ukuran tubuhnya.
"Noda di bawah baju, aku akan potong juga kan, karena badanku kecil, ada bolong di sini, tapi bagus. Nanti aku buang bawahnya, karena toh walaupun barangnya nggak robek, biasanya aku akan gunting, walaupun beli baju baru, karena pasti nggak pas kalau nggak dipotong," papar Widi.
Meski diakui sedikit merepotkan dibanding membeli baju baru, perempuan yang juga aktris teater ini mengatakan jika tidak dipadukan atau dirombak, maka pakaian berisiko hanya menjadi sampah.
"Kenapa, karena bukan soal barunya, atau dia antiknya, tapi begitu kita milih maunya beneran kepakai, jadi optimal bagus," tutup Widi.
Baca Juga: Pakaian Bekas Luar Negeri Senilai Rp9 Miliar Dimusnahkan, Mendag Ungkap Temuan Jamur
