Suara.com - Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi merupakan sosok yang akrab disapa Kak Seto oleh publik. Namun menginjak usia lanjut usia seperti sekarang, ia mulai merasa sudah saatnya publik mengganti sapaan akrabnya.
Diketahui, Seto Mulyadi kini akan segera menginjak usia 71 tahun atau 11 tahun di atas kategori lanjut usia yaitu orang yang berusia 60 tahun.
"Saya bukan Kak Seto, tapi Kek (kakek) Seto. Sebentar lagi saya ulang tahun ke-17. Haha maksudnya itu di balik ya (71)," canda Kak Seto saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Seto Mulyadi lahir di Klaten 28 Agustus 1951. Aktif menjadi pemerhati anak telah dilakukannya sejak masih menjadi mahasiswa Psikologi di Universitas Indonesia.
Baca Juga: Deolipa Yumara Sindir Kak Seto Hanya Ingin Pansos dengan Bela Anak-anak Ferdy Sambo
Menurut mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu dekat dengan anak-anak jadi salah satu kunci baginya selalu merasa bahagia.
Selalu dekat dengan anak-anak itu menjadi sumber kekuatan saya, guru-guru saya, tidak pendendam, selalu gembira, kreatif. Marilah kita berguru pada anak-anak termasuk kepada putra-putri kita," ajak Kak Seto.
Selain itu, hidup sehat dengan menjaga pola makan dan selalu aktif bergerak juga jadi cara Kak Seto menjaga tubuhnya tetap sehat.
Hingga usianya yang ke-71 saat ini, ia mengaku masih rutin lakukan push up 80 kali, coprol, salto, juga lari 4-5 kilometer setiap hari.
Aktif bergerak seperti itu memang sudah dilakukannya sejak masih kecil. "Hanya dengan bergerak, Alhamdulillah saya tetap sehat," ujarnya.
Baca Juga: TRENDING: Demi Anak-anak Sambo, Kak Seto Mengusulkan Putri Candrawathi Menjadi Tahanan Rumah
Sempat terinfeksi Covid-19 sekeluarga, Kak Seto mengungkapkan kalau dirinya tetap mampu merawat istri, anak, dan cucu-cucunya di rumah.
"Saya seluruh keluarga kena covid-19 kemarin, istri, anak, cucu saya kena. Saya yang mengasuh mereka semua. Ya karena saya seimbangkan gerakan-gerakan tadi," tuturnya.
"Dan seimbang juga istirahat. Jangan lupa jam makan, minum teratur. Jaga kesehatan mental, berdoa, beribadah, syukur itu membuat seimbang," pesannya.