Suara.com - Aktris sekaligus model, Asmara Abigail dikenal memiliki warna kulit sawo matang yang menawan. Ia pun mengaku berani mengenakan berbagai perhiasan di kulit eksotisnya.
Menurut Abigail, apapun warna kulit perempuan, kiat terpenting saat menggunakan perhiasan adalah rasa percaya diri.
"Mau kulit warna apa aja, cuma orangnya berani pakai atau enggak. Pakai perhiasan itu lakukan apa yang membuat kamu senang," ujar Abigail ditemui dalam acara Tulola di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).
Perempuan berusia 30 tahun itu mengatakan, perhiasan berwarna emas dan silver juga cocok digunakan semua warna kulit, selama pemakainya percaya diri.
Baca Juga: Jauh-Jauh Datang dari Jogja, Veranosiliyana Kecewa Suami Zaskia Gotik Tolak Hadiri Mediasi
"Aku sih gak pernah ngerasa susah nyari perhiasan, karena kalau perhiasan kalau dibilang, luxury kalau enggak emas itu silver dan itu warnanya netral, mau kulit warna apa aja, cuma orangnya berani pakai atau enggak," ungkapnya.
Perempuan kelahiran Jakarta, 3 April 1992 ini mengatakan saat ini perhiasan yang di pasaran memiliki bentuk dan motif yang beragam, sehingga sangat mudah memilih sesuai karakter si pemakainya.
Apalagi, perhiasan juga bisa disesuaikan dengan tema dan acara yang akan dihadiri si pemakainya, sehingga bisa disesuaikan untuk dipakai sehari-hari atau untuk menghadiri acara pernikahan.
"Perhiasan Tulola sudah beragam, ada yang simpel imut, bisa dipakai sehari-hari buat kerja. Tapi ada juga yang lebih arsy lebih besar-besar."
"Bisa lebih dipakai untuk event, kalau aku dipakai ke acara fashion atau premier film, yang hubungan dengan pekerjaan kita harus show," ungkap Abigail.
Baca Juga: Heidi Montag Lakukan Maternity Shoot Tanpa Busana, Ceritakan Perjuangan Panjang Dapat Anak Kedua
Sementara itu, alih-alih memilih beragam merek perhiasan mewah, pemain Pengabdi Setan ini lebih menyukai perhiasan tradisional dengan ukiran dan bentuk yang unik.
Bahkan secara blak-blakan daripada memilih gelang, kalung atau anting, Abigail justru lebih pilih perhiasan berbentuk tusuk konde yang sangat khas dengan sejarah perempuan Indonesia.
Apalagi tusuk konde kerap digunakan perempuan Indonesia di masa lampau untuk berhias, tampil menawan menjadi pengantin atau untuk menghadiri acara rapat penting oleh pahlawan perempuan.
"Sebenernya aku suka banget sama tusuk konde, karena kan ada hubungannya sama tradisi kita," pungkasnya mengakui.