Pentaskan Under The Volcano, Sutradara Ungkap Karyanya Terinspirasi Dari Bencana Alam

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 20:04 WIB
Pentaskan Under The Volcano, Sutradara Ungkap Karyanya Terinspirasi Dari Bencana Alam
Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan karya Under The Volcano. (dok. Fajar/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sutradara pementasan Under The Volcano, Yusril Katil mengungkapkan, pementasan yang satu ini terinspirasi Syair Lampung Karam karya Muhammad Saleh soal bencana alam. Apa penjelasannya?

Segala hal yang berada di alam, nyatanya dapat menjadi inspirasi pada sebuah karya. Entah itu keindahan, sumber daya, makhluk hidup, hingga bencana alam.

Gagasan tersebut yang mendorong Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan karya Under The Volcano. Karya ini akan dipentaskan oleh Komunitas Seni Hitam Putih dan Jajang C. Noer.

Sutradara pementasan Under The Volcano, Yusril Katil. (Dok. Fajar/Suara.com)
Sutradara pementasan Under The Volcano, Yusril Katil. (Dok. Fajar/Suara.com)

Yusril Katil mengungkapkan, salah satu alasan lain dirinya mengangkat kisah ini karena beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami bencana alam.

Baca Juga: Diproduseri Happy Salma dan Nicholas Saputra, Pertunjukkan Sudamala Gandeng 90 Seniman Lokal

"Karena beberapa tahun terakhir, itu 15 tahun terakhir kita (Indonesia) tidak lepas dari bencana, tsunami, gempa bumi, dan kita seakan terbiasa dengan bencana tersebut," kata Yusril saat diwawancarai di Ciputra Artpreneur Theater, Jumat (26/8/2022).

Selain itu, Yusril mengaku kalau ia memang tinggal di dekat gunung berapi. Oleh karena itu, ia sudah sangat terbiasa dengan bencana alam khususnya gunung berapi.

Under The Volcano juga menjadi pementasan yang telah ditampilkan berulang kali. Yusril menuturkan, naskah Under The Volcano telah dibuat sejak 12 tahun lalu. Bahkan karya ini juha telan dipentaskan pada beberapa acara besar seperti Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theater Beijing, pementasan di TheatreWorks Singapura, dan Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2018.

Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan karya Under The Volcano. (dok. Fajar/Suara.com)
Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan karya Under The Volcano. (dok. Fajar/Suara.com)

Meskipun telah dipentaskan berulang kali, Yusril mengungkapkan, setiap pementasannya memiliki perubahan dan ciri khasnya tersendiri.

"Ini prosesnya udah lama hampir 12 tahun, pertama saya pentaskan di Teater Olympic di Beijing, saya eksplorasi lagi bentuknya berubah-ubah, nah ini yang keempat, setiap pentas dia akan berubah, pemainnya diganti maka ada yang berubah," jelas Yusril.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Guncang Bengkulu

Pertunjukkan Under The Volcano juga menggunakan bahasa Minang. Menurutnya, penggunaan bahasa daerah akan membantu apa hang disampaikan lebih ekspresif.

Dialog yang terdapat pada karya ini juga tidak banyak. Menurut Yusril, seni teater tidak memerlukan banyak dialog. Namun, teater tentang bagaimana para penonton menginterpretasikan apa yang dilihatnya saat itu.

"Setiap orang memiliki kesukaan yang berbeda-beda sehingga dibuat tidak naratif. Jadi ada yang menyukai gerak, warna, naratif. Menurut saya kenapa lebih banyak gerak karena saya jadi setiap penonton memiliki pemakanaan-pemaknaan sendiri," pungkas Yusril.

Pertunjukan ini akan dipentaskan pada 27 Agustus pukul 16.00 & 20.00 WIB di Ciputra Artpreneur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI