Suara.com - Majas jadi salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dan majas perbandingan jadi salah satu yang paling banyak digunakan dalam buku bacaan dan karangan cerita.
Adapun majas adalah bentuk gaya bahasa untuk menggambarkan suasana dalam sebuah kalimat, agar semakin hidup. Jenis-jenis majas di antaranya seperti majas sindiran, majas penegasan, dan majas perbandingan.
Mengutip Ruang Guru, Kamis (25/8/2022) Majas Perbandingan adalah gaya bahasa atau majas yang diungkapkan dengan cara membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya secara eksplisit maupun implisit.
Tujuan majas perbandingan untuk membandingkan dua hal yang dianggap serupa atau dua objek yang memiliki persamaan sifat atau memiliki bentuk yang dianggap sama.
Kata-kata majas perbandingan yang bisa digunakan seperti bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, seumpama, laksana, dan kata membandingkan lainnya.
Jenis-Jenis Majas Perbandingan
1. Majas Simile
Majas simile atau perumpamaan merupakan majas yang memiliki makna seperti atau bagaikan. Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit, langsung atau jelas agar lawan bicara bisa langsung mengerti tanpa berpikir.
Kata yang digunakan seperti: bak, bagaikan, laksana, ibarat, dan umpama. Contoh kalimat: Ibarat mencerca air. Sikapnya dingin seperti es. Bekerja keras bagaikan kuda.
Baca Juga: Zoom Umumkan Fitur Bahasa Indonesia
2. Majas Metafora
Majas ini menggunakan analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang memiliki sifat yang sama, tetapi dalam bentuk yang berbeda.
Majas metafora mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa analogi dengan menghilangkan kata, seperti layaknya, bagaikan, dan sebagainya.
Contoh kalimat: Bocah itu berotak udang. Sekarang artis itu jadi sampah masyarakat.
3. Majas Alegori
Alegori dalam bahasa Yunani disebut allegorein yang artinya berbicara secara kias. Sehingga majas alegori adalah gaya bahasa yang menyandingkan sebuah objek dengan menggunakan beberapa kiasan.
Tujuan majas ini umumnya untuk mendidik, contoh kalimatnya seperti: Segala kenikmatan di dunia ini merupakan fatamorgana yang semu. Buku ibarat jendela ke dunia.
Dalam bahasa Latin disebut persona yang artinya orang, pelaku, aktor atau topeng dalam drama. Sehingga majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh kalimatnya seperti: Makanan pedas itu membakar lidahnya. Iklan rokok memperingati para perokok akan bahaya merokok.
5. Majas Antitesis
Antitesis adalah jenis gaya bahasa yang berisi perbandingan antara dua antonim, yaitu kata-kata yang memiliki makna bertentangan.
Contoh kalimatnya seperti: Dia bergembira-ria atas kegagalanku dalam ujian itu. Jangan mencari sahabat berdasarkan kaya atau tidaknya orangtuanya.
6. Majas Eufesmisme
Eufemisme atau euphemizein yang berasal dari bahasa Yunani artinya kata-kata yang baik. Majas eufemisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus.
Contoh kalimat seperti: Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. Dia agak sedikit mengalami gangguan kejiwaan.