Suara.com - Literasi keuangan bukan hanya untuk orang dewasa. Anak-anak pun perlu menguasai literasi keuangan sejak dini. Tapi, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan kesadaran finansial pada anak?
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengajarkan tanggung jawab finansial sejak dini, salah satunya adalah dengan memberikan kebebasan terkontrol bagi anak untuk menggunakan dan merencanakan uang jajan mereka. Selain itu, mengajarkan prioritas serta membiasakan menabung juga merupakan cara edukasi keuangan yang efektif bagi si kecil.
Dan ini merupakan PR besar bagi semua orang tua, mengingat tingkat literasi finansial orang dewasa di Indonesia hanya mencapai 38 persen dan remaja hanya 16 persen – jauh di bawah negara tetangga kita lainnya.
“Mengenalkan uang pada anak sejak dini artinya kita mengajak mereka menghargai uang sekaligus belajar berhitung. Saat menabung, anak mulai mengenal angka, belajar menahan diri, dan memahami mana yang jadi prioritas,” ujar Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth, mengutip siaran pers tertulis dari Whiz.
Baca Juga: Dear Orang Tua, Simak Cara Ajarkan Literasi Keuangan pada Anak
Kini edukasi keuangan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis melalui aplikasi digital. Bila selama ini lembaga keuangan dan aplikasi teknologi finansial hanya menyasar orang dewasa, kini telah hadir aplikasi Whiz yang dapat digunakan oleh orang tua dan anak dari usia 8 tahun untuk mendapatkan ilmu literasi finansial melalui pengalaman yang diberikan secara nyata, praktis dan menyenangkan.
Aplikasi Whiz baru saja meluncurkan aplikasi keuangan bagi keluarga pertama di Indonesia di mana orang tua dapat mengatur, menjadwalkan pengiriman, dan memonitor uang saku anak melalui dompet digital yang bisa digunakan di semua merchant yang menerima pembayaran elektronik via QRIS.
Tak hanya itu, orang tua juga dapat mengajarkan anak berbagai konsep keuangan, menghargai nilai uang dari usahanya, mengelola uang secara mandiri mulai dari mendapatkan hingga menyimpannya.
Di sisi lain, anak dapat bertransaksi secara independen layaknya orang dewasa sekaligus belajar menabung dan mengelola keuangannya. Dan orang tua tidak perlu khawatir lagi karena sekarang orang tua dapat memantau semua aktivitas anak dalam genggaman, menentukan limit pengeluaran anak dan mendapatkan notifikasi transaksi secara langsung.
Menurut Dominic Sumarli, Co-Founder dan CEO Whiz, selama ini fondasi inovasi di perusahaan jasa keuangan hanya fokus pada orang dewasa dan melewatkan segmen anak maupun remaja. Padahal, anak-anak adalah generasi penerus, dan jauh lebih mudah mendidik mereka, dibandingkan mengubah yang sudah tua, untuk membentuk kebiasaan uang yang baik sejak dini agar tumbuh menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan mandiri secara finansial.
Baca Juga: Lima Cerpen Ini Dapat Ajarkan Literasi Keuangan pada Anak Sejak Dini
"Whiz hadir sebagai gabungan dari celengan, dompet digital, serta alat pencatatan keuangan untuk memudahkan edukasi keuangan melalui kegiatan sehari-hari," demikian kata Dominic.