Pentas Teater Under the Volcano: Saat Minangkabau Dibayangi Letusan Gunung Merapi

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 12:30 WIB
Pentas Teater Under the Volcano: Saat Minangkabau Dibayangi Letusan Gunung Merapi
Pementasan teater asli karya anak bangsa, Under the Volcano bakal dipentaskan di ibukota Jakarta di Ciputra Artpreneur Theater pada Sabtu, 27 Agustus 2022 mendatang. (Dok. Suara.com/Dini)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah sukses di Beijing, China dan Singapura, pementasan teater asli karya anak bangsa, Under the Volcano bakal dipentaskan di ibukota Jakarta di Ciputra Artpreneur Theater pada Sabtu, 27 Agustus 2022 mendatang.

Direktur Artistik Bumi Purnati Indonesia, Restu Kusumaningrum mengatakan sebelum tampil di Jakarta, pementasan Under the Volcano yang melibatkan Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat sudah lebih dulu ditampilkan di Borobudur, Magelang Jawa Tengah.

Atau tepatnya Under the Volcano ditampilkan pada perhelatan budaya Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2018 di Panggung Akshobya Candi Borobudur. Sehingga penyelenggaraan di Ciputra ini adalah pementasan yang ketiga.

Pementasan teater asli karya anak bangsa, Under the Volcano bakal dipentaskan di ibukota Jakarta di Ciputra Artpreneur Theater pada Sabtu, 27 Agustus 2022 mendatang. (Dok. Suara.com/Dini)
Pementasan teater asli karya anak bangsa, Under the Volcano bakal dipentaskan di ibukota Jakarta di Ciputra Artpreneur Theater pada Sabtu, 27 Agustus 2022 mendatang. (Dok. Suara.com/Dini)

"Kami harap pertunjukan keempat ini dapat memperoleh apresiasi yang tinggi dari para penikmat seni serta memperkenalkan syair-syair lampau dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada generasi muda," ujar Restu saat konferensi pers di Ciputra Artpreneur, Lotte Aveneu, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2022).

Baca Juga: Kisah Fonnyta Amran, Sutradara Teater Indonesia yang Raih Beasiswa untuk Dalami Penyutradaraan di Skotlandia

Teater yang digelar dalam dua sesi per hari, yakni pukul 16.00 dan 20.00 WIB ini bercerita tentang masyarakat yang harus hidup di bawah bayang-bayang bencana alam karena di kelilingi gunung berapi.

Pertunjukan berdurasi kurang lebih 80 menit ini dimulai dengan cerita awal sebelum bencana terjadi. Digambarkan suasana kehidupan yang harmonis, masyarakat menjalankan kegiatan sehari-hari secara damai.

Tiba-tiba gempa datang, diikuti ledakan gunung dan tsunami. Para penghuni lereng panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Ketika letusan mereda, timbulnya masalah baru bagi masyarakat dalam hal sandang, pangan, dan papan yang menyebabkan trauma dan kemiskinan.

Sedikit demi sedikit masyarakat membangun kembali rumah dan desa dengan bantuan banyak orang. Akhirnya kehidupan kembali normal dan damai.

Baca Juga: Dituding Masuk Teater Nasional Secara Curang, Jackson Yee Mengundurkan Diri

Sehingga Under the Volcano ini bisa jadi pengingat untuk masyarakat Indonesia, yang tinggal dengan wilayah geografis ring of fire.

Selain itu pementasan yang akan diwarnai pemain teater berusaha putih ini terinspirasi dari Syair Syair Lampung Karam karya Muhammad Saleh yang ditulis pada 1883.

Sehingga Komunitas Seni Hitam Putih, yang merupakan komunitas teater yang mayoritas anggotanya tinggal di Padang Panjang, Sumatera merasakan kedekatan yang teramat sangat dengan kondisi lingkungan rentan dengan bencana.

Lantaran terinpirasi dari syair, maka tidak aneh jika pementasan akan diwarnai dengan syair lagu khas masyarakat Minangkabau yang melengking, serta dengan mudah menyusup masuk ke hati atau bahkan membuat pendengarnya berlinang air mata, jika dibarengi dengan aksi para pemain teater.

Sehingga khusus untuk masyarakat ibukota dengan kampung halaman di Minangkabau mereka akan mampu mengobati kerinduannya, ini karena melalui tangan dingin kompose Elizar Koto, dramaturgi Rhoda Grauer ini akan terasa sangat dinamis dan melankolis bagi para penikmat teater.

Menariknya, unsur tangga hasil sebagai komponen vital dalam teater ini, karena bisa digunakan sebagai gedung bangunan, tangga, tanda, hingga rumah sekalipun, sehingga akan banyak unsur akrobatik yang dilakukan pera pemeran teater.

Under the Volcano dibagi menjadi enam bagian dan dilakonkan dengan narasi berbahasa Melayu dan Minangkabau yang diperkuat dengan elemen silat, tarian, musik, dan efek visual digital yang menakjubkan.

Musik dan tarian didasarkan pada bentuk-bentuk tradisional Melayu yang digubah untuk mencerminkan berlalunya waktu, berdampingan dengan komposisi musik dan tarian kontemporer.

"Kami juga sangat mendukung, agar pertunjukan Under the Volcano kembali dihadirkan karena, selain memiliki alur cerita yang menarik, pertunjukan ini menjadi salah satu pertunjukan yang memanjakan mata serta sarat akan pesan-pesan kemanusiaan," ungkap President Director Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata.

Adapun bagi yang tertarik menyaksikan pementasan teater karya seniman asli Indonesia ini bisa membeli tiketnya di Loket.com, dengan rincian harga VIP Rp 1,3 juta, Diamond Rp 1 juta, Gold Rp 750 ribu, Silver Rp 500 ribu dan Bronze Rp 250 ribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI