Don't Judge a Book by Its Cover Sudah Tak Relevan, Terbukti Desain Cover Buku yang Menarik Dapat Memikat Pembaca

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 18 Agustus 2022 | 20:15 WIB
Don't Judge a Book by Its Cover Sudah Tak Relevan, Terbukti Desain Cover Buku yang Menarik Dapat Memikat Pembaca
Ilustrasi cover buku. (Dok. Cabaca)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika diartikan secara harfiah, ungkapan 'don't judge a book by its cover' sudah tak relevan lagi di masa kini. Faktanya, cover buku masih menjadi salah satu elemen penting untuk menarik minat pembaca.

Cover buku masih menjadi langkah awal bagi seorang pembaca untuk tertarik dan menentukan apakah ia akan membaca dan mengikuti keseluruhan ceritanya atau tidak. Tentunya dengan juga didukung oleh blurb atau sinopsis menarik yang disajikan pada sampul belakang buku.

Terbukti, ketika buku-buku yang ceritanya sudah dikenal dan bahkan dicintai oleh banyak orang, kemudian diubah covernya dengan edisi spesial, masih banyak pembaca yang tergerak untuk membelinya.

Contohnya, cover buku Harry Potter karya J.K. Rowling yang diubah saat perayaan 20 tahun karyanya pada tahun 2017 lalu. Para penerbit di berbagai negara mengubah cover buku dengan versi masing-masing. Hasilnya, tidak sedikit pembaca yang kembali membeli dengan tujuan mengoleksinya kembali dengan cover terbaru, bahkan menghimpun buku dari berbagai negara dengan cover yang berbeda-beda.

Baca Juga: Ulasan Buku Dahsyatnya Gerakan Shalat, Manfaatnya bagi Kesehatan

Selain itu, ada juga novel Shadow and Bone karya penulis Leigh Bardugo yang mengubah cover bukunya dengan cover edisi spesial setelah karyanya ini menjadi series yang tayang di Netflix. Para penggemar dapat mengoleksi bukunya dengan cover para pemeran dengan karakteristik yang tidak berbeda jauh dengan poster film yang dikeluarkan oleh Netflix.

Hal ini memperlihatkan jika cover buku masih menjadi salah satu hal menarik bagi para pembaca. Cover buku dianggap dapat menjadi sebuah gambaran besar dari apa yang tertuang di dalamnya. Sama pula halnya dengan poster film dan series hingga cover album musik.

Vicky Ariandi, Content Graphic Designer dari Canva yang sudah 9 tahun berpengalaman dalam dunia industri kreatif, berbagi tips cara menentukan desain cover buku buat kamu para penulis yang berniat menerbitkan buku sendiri.

Menurut Vicky, seperti dikutip dari siaran pers Cabaca, dunia desain memiliki visualisasinya sendiri. Jadi, kalau kita memilih tema happy, kita bisa pakai warna-warna yang cerah, teks yang lebih fun, teksnya tidak kaku, bukan hanya teks tegap dan tidak hanya ada gerakan dinamis.

“Kalau teman-teman masih bingung dengan penentuan warna, bisa pakai Colour Wheels Canva, ini bisa membantu dalam memadukan warna. Melalui fitur ini kita dapat menemukan beberapa bagian, seperti warna apa saja yang berseberangan dengan warna yang kita pilih namun cocok dipadukan, lalu ada juga warna turunannya yang menjadi gradasi warna, hingga kombinasi dari empat titik warna,” katanya berbagi tips.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Reading Slump yang Wajib Kamu Terapkan

Lebih jauh Vicky menjelaskan yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai nanti memilih font yang menarik namun akhirnya sulit dibaca atau jadi berbeda maknanya, hingga hurufnya yang bias. Karena cover ini bukan hanya dilihat oleh kita saja, tapi dibagikan juga ke orang-orang.

Jika orang-orang atau calon pembaca menemukan masalah saat membaca judul, hal itu akan mengurangi kesempatan novel kita untuk dibaca.

“Elemen yang paling penting dalam cover buku itu mood dan feel, kita dapat menarik visual-visual dari mood dan feel yang kita tentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga komposisi layout agar tampilan cover tidak terlalu penuh dan tidak terlalu kosong pula,” jelas Vicky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI