Suara.com - Remaja Citayam, Roy menanggapi tren Citayam Fashion Week (CFW) yang mulai meredup. Ia berharap tren fashion anak jalanan ini akan terus ada dan bisa jadi sumber pemasukan pedagang kecil atau UKM di sekitar Dukuh Atas.
Namun di balik redupnya tren CFW, tidak sedikit masyarakat yang penasaran dengan nasib para remaja Citayam, yang namanya sempat booming itu.
Ditemui suara.com di gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Roy mengatakan ia dan kawan-kawannya tidak berpindah tempat, dan tetap berdiam di kawasan Dukuh Atas, Sudirman.
"Ya tetap di Sudirman, tapi paling di pinggir jalannya nggak di tengah-tengah," ujar Roy kepada suara.com, Rabu (17/8/2022).
Seperti diketahui tren Citayam Fashion Week jadi perdebatan karena dianggap menganggu ketertiban umum, karena melakukan catwalk di trotoar jalan umum di kawasan Dukuh Atas, Sudirman.
Selanjutnya Roy berharap tren fashion jalanan ini tetap ada dan dilakukan, untuk meningkatkan pemasukan pedagang kaki lima atau usaha kecil menengah (UKM) seperti penjual kopi keliling atau starling hingga penjaja makanan di kawasan tersebut.
"Ya sedih mah sedih (CFW redup), kan ramai juga biar starling pendapatannya naik juga buat orang di sekitar," ungkap Roy.
Ia menambahkan, alih-alih diselenggarakan setiap hari ia berharap CFW digelar dalam periode tertentu, seperti ajang bulanan atau ajang tahunan.
"Harapannya Citayam Fashion Week akan selalu ada setiap bulan atau nggak enam bulan sekali kayak gitu," timpal Roy.
Baca Juga: Peringatan HUT RI, Pejabat di Kabupaten Bandung Peragaan Busana Ala Citayam Fashion Week
Adapun Roy bersama manajernya datang memenuhi undangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno untuk membahas masalah seputar fashion, produk UKM, keberlanjutan CFW hingga diajak melakukan fashion show di halaman Kemenparekraf.