Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan pandemi mempercepat teknologi, salah satunya teknologi metaverse yang bisa memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada dunia.
Apalagi metaverse atau realitas virtual adalah masa depan internet, yang bisa menggabungkan dunia fisik dan dunia digital. Sehingga metaverse bisa digunakan untuk menjual dan membeli produk UMKM melalui dunia virtual.
Bahkan nantinya berlibur ke destinasi wisata Indonesia versi virtual juga bisa dilakukan pengunjung metaverse, yang terkoneksi satu sama lain dengan orang di seluruh dunia melalui avatar.
Bahkan pengunjung juga bisa melihat berbagai hewan endemik Indonesia, seperti komodo hingga hiu tutul atau hiu paus yang kerap muncul di Labuan Bajo, dan di beberapa daerah dengan perairan hangat.
Untuk menggali potensi ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menandatangani kerjasama dengan PT. Magnus Digital Indonesia untuk menciptakan wisata metaverse di Tanah Air yang disebut dengan WonderVerse Indonesia.
"Semesta digital disebut dengan Wonderverse Indonesia, pengunjung bisa bertemu teman, mejadi karakter dan berjalan di Tourism Indonesia, melihat hewan endemik asli Indonesia, hingga membeli produk UMKM yang dipilih," ujar Chief Executive Officer Magnus Digital Indonesia, Hendra Liman di Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022).
Sandiaga mengatakan teknologi metaverse bisa membuka 3 juta lapangan kerja baru di Indonesia, selama inovasi dunia virtual digital ini dilakukan dengan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai tuan rumahnya di negerinya sendiri.
"Menurut data di 2026, diperkirakan penduduk dunia akan menghabiskan waktu minimal 1 jam per hari di metaverse, jadi hal inilah yang perlu kita tangkap dan manfaatkan," ujar Menparekraf Sandiaga
Sedabgkan keseharian manusia yang bisa dimasukan ke dalam dunia metaverse terdapat 6 industri yaitu televisi, menonton film, konser musik, beauty, pendidikan dan kosmetik.
Baca Juga: Bak Remaja Citayam, Sulaiman Anak Bungsu Sandiaga Uno Bergaya di Fashion Show Kemenparekraf
"Inilah yang ada di depan mata kita. Jadi saat di present oleh Magnus, pertanyaan saya bukan lagi how (bagaimana) tapi when (kapan), karena perkembangan perbankan sudah mengandalkan metaverse, beberapa perusahaan sudah masuk. Jadi penandatanganan MoU ini, salah satu momentum dari berapa banyak langkah bisa dicapai," timpal Sandiaga.