Suara.com - Bagi beberapa orang memiliki badan berlekuk atau curvy merupakan idaman. Tak jarang mereka berusaha keras untuk mendapatkannya mulai dari olahraga hingga operasi.
Namun, situasi yang berbeda dialami oleh wanita satu ini. Dirinya mengaku sudah dua kali dipecat karena dianggap memakai busana yang seksi saat bekerja.
Dilansir dari Mirror, wanita bernama Nina Osegueda ini memiliki bentuk tubuh yang curvy, tidak ramping namun juga tidak gendut. Masalahnya, saat ia mengenakan busana kantor yang normal lekuk tubuhnya ini justru sangat terlihat.
Dirasa menganggu pekerja yang lain, Nina pun sempat dipanggi atasannya sebelum ia akhirnya dipecat.
Baca Juga: Anak Pertama Kali Kerja di Restoran Cepat Saji, Kelakuan saat Menyerahkan Pesanan Bikin Ngakak
"Pertama kali diskriminasi bentuk tubuh ini terjadi adalah saat aku bekerja sebagai pelatih software. Aku mengajari soal Adobe," tuturnya.
Pekerjaan ini tak bertahan lama lantaran Nina dipecat oleh sang manajer. Atasannya itu menyebut bila busana yang ia kenakan terlalu seksi.
"Pengalaman kedua terjadi saat aku bekerja di sebuah kantor. Manajerku yang seorang perempuan berkata bahwa aku mengenakan gaun untuk pergi ke klub," ungkapnya.
Nina pun awalnya kebingungan pasalnya saat itu ia mengenakan gaun selutut yang terbilang sopan. Hanya saja karena bentuk tubuhnya yang curvy, bagian pinggangnya hingga lututnya terlihat lebih ketat.
"Aku sudah dua kali mendapat pengalaman tak mengenakkan seperti ini dan ini semua karena aku mengenakan busana kantor yang normal. Semua karena bentuk tubuhku yang curvy," tambahnya.
Nina dalam ceritanya kepada Mirror mengaku perundungan karena bentuk tubuh ini tidak hanya terjadi sekali. Saat kecil hingga remaja ia pernah mengalami perundungan lain.
Bedanya saat kecil ia mendapat julukan 'Gemuk' karena bentuk badannya. Bahkan perundungan ini tidak hanya ia terima dari teman-temannya saja tetapi juga dari gurunya.
"Ketika aku bergabung di klub renang, aku dilecehkan oleh teman-teman dan guruku. Mereka mengatakan 'ayo gerakkan lemak di pahamu' sebagai ungkapan bahwa mereka menyuruhku bergerak lebih cepat."