Suara.com - Di momen Hari Ulang Tahun Indonesia atau HUT Kemerdekaan RI ke-77, penting juga anak muda memahami merdeka finansial atau financial freedom, yang hanya bisa dicapai dengan cara mengelola keuangan agar tidak boros.
Adapun tanda seseorang belum merdeka finansial terlihat dari ketakutan saat menghadapi hari-hari yang tidak pasti, khawatir tidak meraih masa depan, pendidikan anak, dana pensiun dan sebagainya.
Itulah kenapa menurut Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner, Edwin Limanta setiap orang wajib menata keuangan sedini mungkin, agar bisa mengamankan masa depan.
"Bahwa merdeka finansial bukan berarti memiliki banyak harta dan aset melainkan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan bebas dari utang," ujar Edwin melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (16/8/2022).
Baca Juga: Joe Biden Kirim Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan RI Ke-77 Pada Presiden Jokowi
Berikut ini cara mencapai financial freedom atau langkah merdeka finansial menurut Edwin yang bisa dipraktikan di keseharian.
1. Patuhi Anggaran yang Dibuat
Seberapapun penghasilan, jika pengeluaran tidak dianggarkan dengan baik maka tidak akan cukup dan akan habis. Untuk itu, buatlah rencana anggaran setiap bulan untuk pengeluaran, dana darurat, dan persiapan masa depan, yakni tabungan, investasi serta asuransi.
Jika penghasilan diperoleh dalam jumlah tetap dan pada periode yang sama setiap bulan, maka buatlah rencana anggaran jangka panjang.
"Ada banyak manfaat melakukan manajemen anggaran, yakni menjaga arus kas, mengamankan aset masa depan, melatih membatasi dari keinginan berutang, membantu mengevaluasi kondisi keuangan sehingga kita dapat mengetahui apakah pemasukan sudah seimbang dengan pengeluaran atau masih perlu penyesuaian. Melakukan manajemen anggaran juga dapat menjadi penyemangat bagi milenial yang giat memaksimalkan kenaikan aset,” ungkap Edwin.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden: Selamat HUT Kemerdekaan untuk Jokowi dan Rakyat Indonesia
2. Batasi Utang Konsumtif
Alih-alih utang konsumtif, dan bila sangat terpaksa pakar lebih menyarankan untuk mendapatkan utang produktif, seperti mencicil rumah atau sebagai modal usaha. Ini karena nantinya utang bisa jadi aset dan jadi sumber penghasilan lain agar bisa merdeka finansial.
Apalagu utang mengandung bunga yang harus dilunasi tepat waktu. Jika lupa atau lalai membayar tagihan maka dapat menggerus pos tabungan.
"Jika ingin mengganti smartphone maka batasi pengeluaran lain agar dapat menambah jumlah tabungan untuk bisa membeli smartphone baru," terang Edwin.
3. Biasakan Hidup Minimalis
Hidup minimalis bukan berarti serba susah tapi lebih mengutamakan prioritas, yakni memilah antara kebutuhan penting versus kurang penting sehingga pengeluaran dapat dilakukan secukupnya dan penghasilan dapat dialokasikan lebih banyak ke tabungan.
Dengan membiasakan hidup minimalis juga dapat melatih tidak latah ingin ikut tren atau bersaing dengan orang lain.
4. Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat ditujukan untuk kondisi mendesak sehingga jika ada pengeluaran mendadak tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Misalnya, memerlukan uang mendadak untuk memperbaiki kendaraan, renovasi rumah atau pendapatan mendadak terhenti jika terjadi PHK.
Cara membangun dana darurat dapat dilakukan dengan menyisihkan setidaknya 10 persen dari pendapatan rutin. Sisihkan hingga bisa mencapai setidaknya tiga sampai enam kali besar pengeluaran rutin bulanan.
Tabungan menjadi instrumen paling umum untuk menyimpan dana darurat karena likuiditas tinggi, aksesnya mudah, dan dananya dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan.
5. Mulai Berasuransi
Berasuransi adalah cara mengelola risiko keuangan yang berdampak besar pada stabilitas keuangan.
Risiko keuangan yang berdampak besar maksudnya adalah seandainya keluarga mendadak mengalami kesulitan keuangan karena hilangnya pendapatan keluarga yang disebabkan meninggalnya pencari nafkah atau tabungan terkuras karena harus membayar biaya rumah sakit.
6. Mulai Berinvestasi
Investasi adalah cara mencapai merdeka finansial karena investasi mampu bersaing dengan inflasi yang terjadi setiap tahun. Hasil investasi nantinya dapat digunakan untuk membantu membiayai pendidikan anak atau persiapan masa pensiun.
Jika belum berpengalaman dalam berinvestasi, dapat mulai dengan investasi yang minim risiko, seperti reksadana atau obligasi.