Suara.com - Secara umum, seseorang kehilangan 60 hingga 100 helai rambut per hari. Namun, bila jumlahnya di atas rata-rata, dokter ahli transplantasirRambut dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) mengatakan perlu dilakukan konsultasi dengan ahlinya untuk mencegah kebotakan sekaligus mendapatkan diagnosa dan perawatan yang lengkap.
Khusus untuk lelaki, kebotakan pola (androgenetic alopecia) yang disebabkan oleh faktor genetik menyumbang lebih dari 95% kerontokan rambut. Menurut American Hair Loss Association, sekitar 25 persen pria mulai kehilangan rambut mereka sebelum usia 21 tahun.
Pada usia 35, sekitar 66 persen lelaki akan mengalami beberapa tingkat kerontokan rambut. Pada usia 50, sekitar 85 persen lelaki akan memiliki rambut yang jauh lebih tipis.
Karena itu, kata dr. Farmanina, Mbio (AAM), perawatan Platelet Rich Plasma (PRP) dan transplantasi rambut menjadi pilihan terbaik untuk membantu orang mendapatkan kembali kepadatan, cakupan, dan kesehatan rambut dan kulit kepala.
Baca Juga: Sering Pakai Topi Dianggap Bisa Picu Kebotakan, Begini Faktanya
"PRP merupakan perawatan yang mengolah dan memisahkan darah dan plasma darah pasien itu sendiri. Setelah itu, plasma darah disuntikkan ke kulit kepala untuk mengatur pertumbuhan rambut yang lebih cepat, lebih panjang, dan tidak mudah rontok," jelas dia dalam webinar dalam rangka Hair Loss Awareness Month, Selasa (16/8/2022).
Dalam perawatan PRP juga ditambahkan nutrisi untuk rambut seperti vitamin D, biotin, dan zink untuk memaksimalkan pertumbuhan rambut. Namun, perlu diingat, PRP khusus dikerjakan pada pasien yang masih memiliki akar rambut.
Sementara untuk kasus lain dengan kebotakan yang lebih luas, maka transplantasi rambut merupakan jalan terbaik. Ini merupakan proses yang harus dilakukan oleh dokter ahli dan berpengalaman seperti dr. Farmanina, hair expert bersertifikat internasional, yang menggunakan teknologi DHI (Direct Hair Implant).
"Metode DHI merupakan metode transplantasi rambut terbaik dunia yang memiliki tingkat keberhasilan hingga 97% dengan hasil rambut yang lebih natural, estetik dan sesuai dengan keinginan pasien. Dalam metode DHI, kedalaman dan arah penanaman terukur sehingga memberikan angle yang baik," pungkas dia.
Selain kebotakan, pemilik Farmanina Aestetic & Hair Clinic ini juga mengatakan jika dua perawatan tersebut juga bisa dilakukan untuk mereka yang ingin melebatkan janggut, kebotakan alis karena sulam alis, orang yang mengalami kepitakan karena kecelakaan hingga mereka yang ingin memiliki bulu dada.
Baca Juga: Gak Ribet, Ini 5 Tips Mencegah Kebotakan Pada Pria