Suara.com - Memiliki kondisi finansial yang stabil di masa tua adalah keinginan yang dimiliki banyak orang. Dengan kondisi finansial yang stabil, tentu akan sangat membantu mencukupi kebutuhan saat sudah pensiun.
Untuk mencapai finansial yang stabil ini sendiri tidak mudah. Tapi ada berbagai cara untuk mencapai titik finansial stabil, salah satunya dengan investasi. Berinvestasi sejak muda akan sangat membantu untuk jaminan di hari tua.
Sayangnya, generasi muda saat ini belum begitu peduli terhadap pentingnya mengatur keuangan, termasuk untuk melakukan investasi. Berdasarkan data dari Bank OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, sebanyak 42 persen generasi muda di Indonesia percaya jika finansial mereka sudah bisa memenuhi kebutuhannya di masa depan.
Namun, dari data tersebut juga terungkap bahwa masih banyak generasi muda yang belum paham mengenai cara mengatur finansial. Dikatakan sebanyak 80 persen generasi muda saat ini tidak mencatat anggaran pengeluaran. Bahkan, hanya 26 persen yang memiliki dana darurat jika suatu waktu dibutuhkan pengeluaran.
Baca Juga: Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
Sementara, untuk investasi sendiri hanya tercatat 9 persen yang melakukannya. Dan hanya sebesar 8 persen generasi muda yang mengeluarkan uang sesuai anggaran yang dibuat.
Data yang kurang memuaskan ini dikhawatirkan dapat membuat jaminan finansial masih sulit untuk dicapai. Apalagi, pengetahuan mengenai investasi generasi muda juga masih terbilang minim.
Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi, mengatakan bahwa anak muda yang melakukan investasi saat ini kebanyakan hanya ingin ikut-ikutan tren belaka. Selain itu, menurutnya anak muda hanya ingin mendapat uang secara cepat dan banyak.
“Secara umum, 78% menyatakan mereka (generasi muda) tidak sepenuhnya memahami risiko dan manfaat dari produk investasi. Mereka cenderung berinvestasi karena mengikuti tren di masyarakat dan menganggap investasi adalah cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar,” ucap Inggit dalam Konferensi Pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, Senin (15/8/2022).
Sementara itu, kreator konten sekaligus Nyala Financial Fitness Coach, Tjokro Wimantara, atau akrab disapa Pak Win, mengungkapkan, anak muda zaman sekarang harusnya bisa lebih peka terhadap kontrol finansialnya.
Baca Juga: Profil BlackRock, 'Raksasa' AS Pemborong Saham Emiten Batu Bara Indonesia
Menurut Pak Win, tantangan utama anak muda untuk memulai investasi ini sendiri karena belum adanya keinginan kuat serta motivasi jangka panjang. Oleh karena itu, anak muda diharapkan peka untuk mengetahui pentingnya investasi sejak dini.
“Challenging untuk generasi muda sekarang tuh kalau markir nabung uang ya sudah di bank gitu. Padahal itu tidak akan membuat adanya keuntungan gitu. Untuk itu, generasi muda harus lebih peka menginvestasikan uangnya sampai pensiun, jangan hanya 10 sampai 20 tahun saja,” jelas Pak Win.
Pak Win sendiri mengungkapkan, ada tiga hal penting untuk yang harus diperhatikan untuk generasi muda sebelum memulai investasi, di antaranya.
- Pentingnya untuk mengecek kondisi finasial pribadi. Menurut Pak Win jika kondisi finansial sudah siap, anak muda dapat memulai mencoba investasi yang diinginkannya.
- Petakan kebutuhan yang diperlukan. Pak Win menuturkan, memonitori keuangan sangat penting, khususnya untuk membeli berbagai kebutuhan utama.
- Membiasakan diri untuk melakukan cek terhadap investasi yang ingin diikuti. Pada bagian ini generasi muda harus melihat apakan jenis investasi yang dilakukan sudah resmi oleh OJK atau belum. Selain itu, sebelumnya diharapkan untuk mempelajari investasi yang ingin dilakukan.