Suara.com - Baru-baru ini, seorang wanita yang berprofesi sebagai MUA curhat soal pengalamannya yang dibayar kurang layak usai merias klien. Tak tanggung-tanggung, wanita ini mengaku hanya diberi Rp50 ribu setelah merias 6 orang.
Dirinya pun membagikan kisahnya melalui akun Tiktok sarinurutamii dan menjadi viral di media sosial.
"Kalau ini ada di posisi kalian gimana? Aku nangis sejadi-jadi karena sakit hati. Ya, Allah, nggak terlintas di pikiranku kalau mau kayak gini," tulisnya dalam keterangan video.
Dalam unggahan tersebut, terlihat wanita ini tengah menangis sambil menceritakan kisahnya. Menurut pengakuannya, ia mendapatkan tawaran merias mendadak, yakni hanya beberapa jam sebelum acara dimulai.
Baca Juga: MUA Artis Ini Ungkap Hal yang Tak akan Pernah Dilakukannya: Memakai Kuas Makeup Terlalu Sering
Dirinya pun berusaha menyanggupi permintaan itu meskipun ia berada di kota yang berbeda.
Sampai di tempat, ia segera merias keenam orang tersebut dan hal ini memakan waktu kurang lebih 3 jam. Ketika ditanya soal harga jasa makeup, wanita ini mengaku tidak memasang tarif.
Pasalnya dirinya dan klien merupakan orang yang cukup kenal dekat. Ia bahkan tidak meminta dibayar saat itu juga.
Namun betapa kagetnya ia saat beberapa hari kemudian dibayar Rp50 ribu saja. Kesal dan sedih, dirinya mengaku tidak dihargai.
"Padahal makeupku nggak murah, waktu nggak sedikit, ilmu nggak gratis. Aku bener-bener nggak terima pekerjaanku disepelekan," tulisnya.
Baca Juga: Tampil Nyentrik, Pesulap Merah Rupanya sempat Belajar Bikin Alis ke MUA
Video yang telah ditonton lebih dari 300 ribu kali ini pun berhasil mencuri perhatian warganet. Seorang warganet berkomentar, "Semangat, Kak. Nggak semua orang paham, nggak semua orang mengerti. Tapi pastinya ini menjadi pelajaran berharga buat Kakak."
"Rp50 ribu dibagi 6 orang = Rp8 ribu sekian. Beli cilok kali, ya," celetuk warganet lain.
Tak hanya itu, banyak warganet yang merasa hal ini terjadi karena kesalahan dua belah pihak. Salah satu warganet tersebut berkomentar, "Apa pun pekerjaan kita, harus tegas, Mbak. Kita kerja bukan sedekah biar sama-sama enak. Karena kita jual jasa. Semoga ke depannya lebih profesional lagi."
"Harusnya dari awal kasih harga, sih. Nggak semua orang bisa baca pikiran kita dan mengerti standar harga buat jasa kita," tambah warganet lain.