Terlihat Unik dan Menggemaskan, Rupanya Ini Kisah di Balik Janji Jari Kelingking

Minggu, 14 Agustus 2022 | 20:02 WIB
Terlihat Unik dan Menggemaskan, Rupanya Ini Kisah di Balik Janji Jari Kelingking
Ilustrasi pasangan berjanji (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika memiliki janji dengan sahabat atau kekasih, seseorang kerap kali menyatukan jari kelingking sebagai tanda perjanjian telah dibuat.

Perjanjian dengan jari kelingking yang imut dan menggemaskan ini tidak hanya dilakukan anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Menyatukan jari kelingking sendiri juga bisa menjadi simbol perdamaian dari dua orang yang bertengkar.

Namun, di balik makna menyatukan dua jari kelingking tersebut, rupanya terdapat kisah rahasia di dalamnya. Dikatakan, kisah di balik penyatuan jari kelingking tersebut cukup mengerikan.

Baca Juga: Sering Ingkar Janji Bernaung pada Sifat 5 Zodiak Ini

Melansir laman Times of India, penyatuan jari kelingkin ini berasal dari Jepang. Hal ini sendiri diartikan sebagai sumpah antara dua orang yang menyatukan jari.

Sumpah yang dibuat dengan penyatuan jari ini menjadi kepercayaan tertinggi di antara kedua orang tersebut.

Nama perjanjian dengan jari kelingking ini sendiri yaitu ‘yubikiri’ yang berarti ‘potong jari’.

Berdasarkan cerita yang beredar, orang Jepang percaya jika salah satu orang melanggar janji yang dibuat, ia harus memotong jari kelingkingnya sebagai imbalan.

Bahkan, sempat disebutkan perjanjian ini dibuat oleh mafia Jepang yang terkenal, Yakuza. Oleh karena itu, jika melanggar perjanjian ini harus melakukan hal-hal yang mengerikan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Tandatangani Perjanjian Sewa dengan 25 Pelaku UMKM

Meski demikian, di zaman sekarang ini perjanjian dengan jari kelingking merupakan hal yang lucu dan menggemaskan.

Menyatukan dua jari kelingking sendiri dapat diartikan sebagai cara informal untuk menepati janji. Selain itu, jari kelingking juga diartikan kalau janji yang dibuat tidak lagi membutuhkan pengorbanan.

Sementara itu, di berbagai negara lain juga memiliki ritual khusus untuk membuat janji kepada orang lain.

Dalam cerita sejarah budaya Ibrani Kuno, jika seseorang membuat sumpah, ia harus menyentuh paha orang yang tersebut lalu mengucapkan janjinya.

Pada beberapa budaya lainnya, terdapat cara membuat janji dengan menulis sumpah dengan darah miliknya sendiri.

Namun, hal ini sudah jarang ditemukan di berbagai negara. Sementara itu, di beberapa negara lain, janji atau sumpah dibuat hanya dengan ucapan.

Namun, ucapan tersebut juga memiliki makna penuh. Oleh karena itu, meskipun hanya sebuah ucapan, seseorang tetap harus memenuhi janji atau sumpah yang diucapkannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI