Hati-hati, Ini 3 Masalah yang Bisa Terjadi Kalau Gak Melek Literasi Keuangan!

Minggu, 14 Agustus 2022 | 18:07 WIB
Hati-hati, Ini 3 Masalah yang Bisa Terjadi Kalau Gak Melek Literasi Keuangan!
Ilustrasi menabung (freepik.com/frimufilms)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengelola uang termasuk keahlian dalam hidup yang perlu dikuasai setiap orang, terutama saat telah memiliki penghasilan sendiri.

Uang sebagai nilai tukar tentu perlu digunakan secara bijak agar bisa memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah.

Ada tiga aspek dari literasi keuangan yaitu pengelolaan uang, perencanaan tujuan keuangan, dan investasi. 

Jika kamu tidak menyadari pentingnya tiga aspek literasi keuangan tersebut, bisa jadi menyebabkan timbulnya masalah keuangan juga kesejahteraan hidup di masa depan.

Baca Juga: Lima Cerpen Ini Dapat Ajarkan Literasi Keuangan pada Anak Sejak Dini

Platform investasi online Bibit ungkap tiga masalah yang bisa terjadi jika seseorang tidak melek literasi keuangan.

1. Tidak Punya Tabungan untuk Masa Depan
Mengelola keuangan jadi salah satu hal dasar tentang finansial. Jika tidak memahami cara mengelola uang yang baik, kemungkinan kamu akan sering mengalami pengeluaran yang berlebihan. 

Tidak jarang, orang juga jadi terjebak dalam perilaku belanja mendadak. Misalnya, karena keseringan self reward atau tidak bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan.

Pada akhirnya, akan berujung jadi tidak memiliki tabungan di masa depan karena uang habis dibelanjakan. Agar hal tersebut tidak terjadi, mulai terapkan basic money management. 

Misalnya, dengan cara membuat anggaran sebelum hari gajian. Anggaran tersebut diperlukan supaya saat gajian tiba, kamu enggak impulsif beli sesuatu yang tidak perlu karena sudah tahu berapa batas pengeluaran.

Baca Juga: Punya Perpustakaan Baru, Murid SDN Depok II Rayakan dengan Edukasi Literasi Keuangan

Alokasi anggaran secara bulanan paling umum yang bisa dilakukan dengan membagi penghasilan jadi tiga pos. Yakni, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen keinginan, dan 20 persen nabung atau investasi.

2. Terlilit Utang 
Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Namun, ada dua cara perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, yaitu dengan menabung atau berutang.

Berutang memang tidak selalu menjadi pilihan yang buruk. Tapi dengan catatan tidak mengganggu arus kas bulanan.

Seperti, berutang untuk membeli rumah dengan cicilan bulanannya mencapai 60 persen dari pendapatan bulanan. Hal itu tentu akan memberatkan keuangan untuk kebutuhan lainnya.

Dengan memahami literasi keuangan, kamu jadi tahu kalau batas cicilan utang sebaiknya tidak melebihi 35 persen dari pendapatan bulanan.

Dengan begitu, pos pengeluaran lain tidak akan terganggu dan kamu tidak perlu menambah utang baru untuk memenuhi kebutuhan lainnya. 

3. Rentan Terjerat Investasi Bodong
Saat ini, banyak sekali instrumen investasi yang bisa kamu pilih seperti reksa dana, obligasi, saham, deposito dan instrumen investasi lainnya. 

Namun, sebelum memutuskan berinvestasi, ada baiknya pelajari terlebih dulu tentang instrumen investasi yang akan dipilih.

Mulai dari cara kerjanya, keuntungan dan risikonya, serta apakah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ciri investasi bodong yang paling mudah terlihat yaitu, menjanjikan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, tidak transparan, dan tidak terdaftar serta tidak diawasi oleh OJK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI