Suara.com - Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan di 2022 jumlah turis asing nyaris pulih seutuhnya. Tapi ada beberapa peluang usaha pariwisata yang sebaiknya tidak dilewatkan pelaku industri pariwisata.
Ini karena pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir sangat mengubah tren pariwisata. Terlebih, kini banyak kategori wisatawan baru seperti workstation atau bekerja dan berlibur, hingga wisatawan pemburu liburan ramah lingkungan.
Berikut adalah 5 peluang bisnis pariwisata yang sebaiknya tidak dilewatkan oleh pelaku usaha wisata dalam negeri untuk menggaet turis asing maupun wisatawan mancanegara, mengutip siaran pers startup Xendit, Sabtu (13/8/2022).
1. Diskon Khusus untuk Korporasi
Baca Juga: Banyak Diburu Turis Asing, Ini 6 Tren Pariwisata Paling Diminati di Seluruh Dunia
Salah satu peluang bisnis pariwisata yang sebaiknya dipertimbangkan yaitu bekerjasama dengan klien-klien korporasi untuk menawarkan diskon khusus dan paket penawaran untuk merebut hati pasar.
Ini karena adanya peningkatan wisatawan bisnis atau pegawai yang melakukan kunjungan di satu daerah atau negara tapi sekaligus bisa berwisata. Dan ini jumlahnya meningkat di seluruh dunia.
Berdasarkan data SAP Concur, 68 persen wisatawan bisnis di seluruh dunia berencana untuk melakukan perjalanan bisnis di tahun 2022.
2. Promo Menginap Jangka Panjang
Peluang ini bisa berupa harga menarik untuk wisatawan yang kunjungan mingguan atau bulanan. Para penyedia akomodasi liburan juga harus memastikan ketersediaan akomodasi yang ramah-karyawan, misalnya WiFi dan fasilitas yang mendukung untuk bekerja.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Hotel Terbaik di Bali, Cocok Untuk Healing Enggak Bikin Kantong Jebol
Fasilitas ini akan sangat efektif menangkap peluang tren workstation atau wisatawan yang bekerja dan berlibur sekaligus.
3. Asuransi Perjalanan Pariwisata
Dengan memberikan jaminan atau menyediakan pariwisata yang menawarkan asuransi sekaligus, akan memudahkan wisatawan memenuhi syarat perjalanan ke negara-negara tertentu.
Bisa juga menawarkan pembatalan yang mudah dan fleksibel, serta counter self check-in. Ini karena ada tren wisatawan yang ingin lebih aman dari kejadian tidak terduga, seperti khawatir tertular Covid-19, atau perubahan mendadak karena adanya regulasi mobilitas di negara tujuan.
4. Menawarkan Paket Wisata Ramah Lingkungan
Tren liburan ramah lingkungan karena adanya pandemi, sudah direncanakan lebih dari 61 wisatawan. Ramah lingkungan bisa berupa berwisata di alam, di ruang terbuka, karena dianggap baik untuk meredakan stres karena tuntutan pekerjaan dan tugas setiap harinya.
5. Tur Paket Wisata ke Pedesaan
Setelah pandemi, banyak wisatawan enggan berliburan dengan melibatkan banyak orang karena khawatir penularan. Sehingga liburan di daerah terpencil yang belum terlalu ramai atau populer banyak diburu.