Suara.com - Sekelompok lelaki Malaysia telah membuat perjanjian untuk tidak pernah menikah karena mereka mengatakan biaya upacara pernikahan dan mahar pengantin terlalu tinggi.
Menurut Utusan Malaysia, kelompok itu saat ini terdiri dari sekitar 50 lelaki, yang semuanya berkomitmen untuk melajang. Mereka membentuk kelompok dan menyebut diri mereka "Old Bachelors Association" atau "Asosiasi Sarjana Tua".
Anggota tertua mereka berusia 79 tahun, sedangkan anggota paling muda berusia 40 tahunan.
Dilansir Says, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, rombongan bujangan ini membawa bendera nasional Malaysia untuk menghiasi sebuah dermaga.
Baca Juga: 3 Keuntungan Menjadi Pria Lajang yang Jarang Diperhatikan
Berbicara kepada Utusan Malaysia, seorang anggota berusia 63 tahun, yang hanya ingin dikenal sebagai Liong, mengatakan bahwa itu bukan karena dia tidak ingin menikah, tetapi karena dia tidak mampu membayar biaya pernikahan yang tinggi, termasuk mas kawin.
Sekitar 10 tahun yang lalu, Liong mengatakan biaya mahar pengantin bisa mencapai RM50.000 atau Rp164 jutaan.
"Itu 10 tahun yang lalu. Sekarang, jika Anda ingin menikah dan Anda tidak memiliki RM300.000 (Rp989 juta), siapa yang mau (menikahi Anda)? Saya tidak dapat menyimpan uang sebanyak itu, apalagi, dengan pekerjaan saya yang biasa," keluhnya.
"Itulah mengapa lebih baik bagi saya untuk menjadi bujangan sampai saya tua. Saya bisa melakukan apapun yang saya mau. Saya bisa berkumpul dengan teman-teman, mengobrol dengan mereka sampai pagi, dan tidak ada yang akan menghentikan," kata Liong.
Sementara itu, pria lain, Lee Tiong Lai, 79 tahun, mengaku pernah berencana menikah namun harus merelakannya karena biaya pernikahan yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Jang Na Ra Lepas Masa Lajang di Usia 41 Tahun, Tampil Menajubkan!
Dia mengatakan dia pernah punya pacar tetapi keluarga wanita itu meminta hadiah pernikahan senilai RM250.000 atau Rp824 jutaan.
"Saya hanya menanam sayuran, bagaimana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu," keluhnya.
Lee juga menceritakan bahwa ia terkadang merasa hampa dan kecewa ketika melihat teman-teman seusianya yang sudah berkeluarga.
Dia mengatakan dia harus meletakkan perasaan itu di belakangnya, tetapi mengakui bahwa dia tidak pernah menyesal tidak menikahi cinta dalam hidupnya.
"Belum menikah, tidak masalah. Lagi pula, mengurus anak tidak mudah jika tidak ada uang. Sekarang, jika Anda tidak memiliki RM250.000, Anda tidak bisa menikah."
"Bagaimana saya bisa membayar aula pernikahan dan katering, serta membeli mobil dan rumah untuk istri saya? Lebih baik saya lajang," tutup dia.