Dokter Boyke: Posisi Seks Woman On Top Berisiko Sebabkan Penis Patah

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 21:10 WIB
Dokter Boyke: Posisi Seks Woman On Top Berisiko Sebabkan Penis Patah
Ilustrasi seks kasar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seksolog Dokter Boyke membenarkan bahwa posisi seks woman on top berisiko tinggi menyebabkan penis patah atau fraktur penis.

Namun dokter bernama lengkap dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS ini mengatakan, umumnya penis patah terjadi karena aksi seks perempuan yang dinilai terlalu 'liar'.

Apalagi posisi woman on top membuat perempuan jadi yang memegang kendali, dan lelaki kerap kehilangan kontrol terhadap penisnya.

"Betul (posisi woman on top bisa sebabkan patah penis) karena slip on penis, itu bisa terjadi kalau si perempuannya terlalu liar," ujar dr. Boyke di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Waspada, Seks Oral Berkaitan Erat dengan Kanker Tenggorokan dan Amandel!

Tapi menurut dr. Boyke, jika ritme dan aksi perempuan normal, biasa, dan bergoyang dengan santai di atas pinggul lelaki, maka hal itu bisa membuat perempuan mendapatkan kenikmatan.

"Kalau perempuannya biasa aja itu enak banget, posisi di atas itu. Tapi kalau posisi 'brak brek', lalu kemudian segala macam seperti itu, dia lepas lalu terjepit bisa patah," jelas dr. Boyke.

Sementara itu mengutip Hello Sehat, fraktur penis adalah kondisi umum yang terjadi akibat dari bengkoknya penis saat ereksi secara tiba-tiba.

Paksaan ini mengakibatkan robekan pada tunica albuginea, lapisan bagian dalam pada penis ereksi.

Kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya ereksi seketika, bahkan dalam kasus ekstrem robekan uretra bisa terjadi.

Baca Juga: Hustle Culture Bikin Anak Muda Kerja Keras Tanpa Istirahat, Dokter Boyke: Bisa Ganggu Kehidupan Seksual!

Fraktur penis adalah kondisi darurat medis, sehingga orang yang mengalami ini harus sesegera mungkin ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Selain itu mendapatkan tindakan medis cepat, juga akan mencegah terjadinya masalah seksual permanen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI