Suara.com - Pandemi Covid-19 menuntut berbagai bidang di Indonesia melakukan transformasi digital dalam cara kerjanya, khususnya keuangan. Seperti yang diketahui, saat ini sudah banyak UMKM yang melakukan tranformasi digital demi mempermudah sistem kerja.
Mekari, sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa bantuan untuk tranformasi digital pada pelaku usaha, saat ini memfokuskan jasanya kepada para UMKM. COO Mekari, Anthony Kosasih mengatakan, pihaknya ingin mempermudah proses tranformasi digital agar lebih cepat dan mendapat peluang pasar yang lebih besar.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat pertumbuhan bisnis segala ukuran, termasuk UMKM. Kami juga menginginkan UMKM dapat beradaptasi terhadap perubahan digital dan mendapat peluang serta mengalami pertumbuhan bisnis yang tajam,” ucap Anthony dalam acara MEKARI – MSME Digital Tranformation Trends 2022, Kamis (11/8/2022).
Tranformasi digital ini sendiri juga didukung oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Menurut Direktur Ekonomi Digital Komindo, I Nyoman Adhiarna, para UMKM mau tidak mau harus melakukan tranformasi digital.
Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM Fesyen Tingkatkan Omzet Hingga 49 Persen Berkat Platform Digital, Apa Rahasianya?
Hal ini karena jika para pelaku UMKM tidak melakukannya di era saat ini, akan membuat bisnis mereka kalah saing. Untuk itu, menurut I Nyoman, adaptasi dengan kebutuhan saat ini sangat penting dilakukan.
“Kalau UMKM tidak melakukan transformasi digital, mereka tidak mampu bersaing. UMKM kan tergantung kebutuhan gitu, makannya harus siap,” ucap I Nyoman.
Sementara itu, sebagai pelaku bisnis yang sudah melakukan tranformasi digital, CEO BLP Beauty, Monica Christasia mengaku banyak keuntungan yang didapatkan dari tranformasi digital. Menurutnya, tranformasi digital dengan kerja sama platform penyedia jasa sendiri sangat membantu.
Monica mengaku, saat ini pekerjaannya dalam bisnisnya menjadi lebih mudah dan dibandingkan harus melakukannya manual. Selain itu, berbagai jasa yang ditawarkan perusahaan jasa tranformasi digital sendiri juga beragam. Hal tersebut yang membuat Monica merasa pentingnya tranformasi digital bagi pelaku usaha.
“Waktu 2016 masih manual gitu. Terus karyawan makin banyak ngaturnya juga engap gitu kalau manual. Sehingga kita harus bisa bertransformasi digital dan ternyata jadi lebih mudah. Sekarang ada beberapa pekerjaan yang menjadi lebih cepat dibandingkan manual yang memakan waktu,” jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Ingin Kacang Koro Jadi Pengganti Kedelai Untuk Produk Tempe
Hal ini juga dirasakan oleh Finance Director Agrinesia Raya, Windrio Indrasempurno. Menurutnya, transformasi digital sangat membantu perusahaannya berkembang, apalagi dengan jumlah karyawan yang banyak.
Selain itu, transformasi digital juga dinilai sangat membantu saat pandemi. Oleh karena itu, menurutnya, tranformasi digital akan membantu produktivitas menjadi efisien.
“(Kami) baru adopsi transformasi digital saat pandemi, ternyata pengerjaan jadi lebih cepat dan tidak membuang waktu. Sangat membantu apalagi saat pandemi,” jelas Windrio.
Meskipun demikian, transformasi digital ini sendiri juga harus diikuti oleh kemampuan sumber daya UMKM itu sendiri. Menurut Anthony hal tersebut akan memengaruhi keberhasilan transformasi digital yang dilakukan.
Ia juga berharap, adanya tranformasi digital di UMKM ini sendiri tidak hanya bermanfaat bagi bisnis yang dijalaninya, melainkan peningkatan perekonomian di Indonesia.
“UMKM ini juga tidak saja baik bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, namun juga laju penguatan ekonomi Indonesia ,” tutupnya.