Suara.com - Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menjalani hubungan asmara sembari tetap mempertahankan sendiri. Namun bagaimana jika karakter tersebut tidak bisa diterima karena berkaitan dengan gaya pakaian?
Melansir dari kolom curhat Dear Deidre di The Sun, ada seorang pria yang mengalami hambatan dalam hubungan asmara karena gaya pakaian. Hal ini lantaran pria ini memiliki kecenderungan menyukai pakaian wanita.
Tak hanya itu, pria ini juga mulai mengenakan beberapa pakaian yang umumnya dipakai oleh para wanita. Apa yang ia lakukan ini dikenal dengan lebih luas, melalui istilah cross-dressing.
Selain itu, pria ini mulai mendandani dirinya sendiri seperti yang dilakukan wanita pada umumnya. Awalnya semuanya terasa biasa saja, hingga pasangannya melihatnya langsung ketika berdandan.
Hal itulah yang kemudian membuat cara pandang pasangannya menjadi berubah. Pria ini merasa khawatir apalagi ketika pasangannya lebih menganggapnya sebagai saudari dibandingkan kekasih.
"Setelah pacar saya memergoki saya sedang berdandan, dia bilang saya lebih seperti saudara perempuan daripada kekasih," kata pria ini kepada rubrik Dear Deidre.
Sebenarnya baik pria ini maupun pasangannya tidak lagi memiliki usia yang muda. Sejak ia ketahuan berdandan, pasangannya malah memberikan saran yang aneh.
Bukannya memberikan kritik dan melarang gaya berpakaiannya, pasangannya malah memintanya untuk mencari pria lain. Ia diminta mencari dan menggoda pria lain yang memiliki selera serta cara berpakaian yang sama.
Sementara pasangannya, dengan blak-blakan, memulai mencari pria lain dan berkencan dengan mereka. Tak hanya itu, pria ini menerima banyak baju dan sepatu sebagai hadiah dari pasangannya.
Baca Juga: Curhat Driver Ojol Sehari Dapat Dua Orderan Unik Customer: Asli Seru Banget
"Pacar saya membelikan saya pakaian dan sepatu cantik, yang dia tahu saya akan suka," tambah pria ini.
Merasa khawatir akan hubungannya, pria ini meminta saran dari Dear Deidre. Kemudian pria ini disarankan untuk melihat kembali apakah dia memang cocok dengan pasangannya.
Tak semua orang bisa menerima kecenderungan seperti cross-dressing yang dilakukan oleh pasangannya, terutama dari pria.