Infografis
Suara.com - Ajang kecantikan ternama, Miss Universe, baru-baru ini merubah salah satu syarat bagi calon peserta. Aturan baru ini rencananya akan diberlakukan pada pagelaran ke-72 yang berlangsung di tahun 2023.
Bila sebelumnya ajang ini hanya diperuntukkan bagi wanita berusia 18-28 dan belum menikah. Kini ajang tersebut merevisi aturan sehingga wanita yang sudah menikah dan memiliki anak dapat menjadi peserta.
Dilansir dari laman NY Post, aturan ini hanya akan menyoroti soal status pernikahan dan masalah memiliki anak saja. Untuk rentang usia, tidak ada yang ketentuan yang berubah.
Dalam sebuah memo yang dirilis, organisasi Miss Universe menulis sebuah pernyataan mengenai hal ini.
Baca Juga: Kisah Miss Universe Pertama Bhutan yang Akui Menjadi Bagian dari Komunitas LGBTQ+
![Andrea Meza Miss Universe 2021. [Instagram/andreamezamx]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/17/67886-andrea-meza-miss-universe-2020.jpg)
"Kita semua percaya bahwa perempuan harus memiliki hak pilihan atas hidup mereka dan bahwa keputusan pribadi manusia seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kesuksesan mereka," tulis memo tersebut.
Pernyataan ini dikonfirmasi oleh direktur nasional Miss Universe Bahrain, Josh Yugen ketika dihubungi oleh NYPost.
"Organisasi Miss Universe sekarang akan lebih inklusif dan ramah kepada para ibu dan wanita yang sudah menikah," tuturnya.
Hal ini juga sejalan dengan perjuangannya selama ini untuk mematahkan stereotip dan stigma yang telah ada mengenai ajang kecantikan.
Kabar terbaru ini juga disambut gembira oleh Miss Universe 2020, Andrea Meza. Dirinya pun mendukung aturan baru ini karena dirasa mampu untuk meningkatkan nilai perempuan terlepas dari statusnya.
Baca Juga: 5 Potret Laksmi Shari De Neefe, Puteri Indonesia 2022 yang Cantiknya Mencuri Perhatian
"Ada banyak wanita yang menikah muda atau memiliki anak di awal usia 20-an dan mereka tidak bisa berpartisipasi karena aturannya. Sekarang mereka bisa memulai atau meningkatkan karir karena adanya perubahan ini," ungkap Andrea.
Bahkan dirinya juga memberikan pesan bagi orang-orang yang tidak mneyukai aturan baru ini.
"Sama seperti industri lain, perempuan mampu meraih posisi kepemimpinan dengan dan atau keluarga. Hal ini tak ada bedanya dengan aturan ini," tuturnya menutup perbincangan.
