Suara.com - Pandemi Covid-19 mengubah proses belajar mengajar dari yang sebelumnya tatap muka menjadi online. Meski memiliki sejumlah tantangan, belajar jarak jauh ternyata juga memiliki kelebihan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr Dasril, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, di kota Payakumbuh, Sumatera. Ia menjelaskan pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang menggunakan media aplikasi untuk memudahkan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh, seperti zoom meeting, whatsapp, dan lainnya.
“Kelebihan daring bagi guru, lebih cepat menyampaikan materi, lebih hemat kertas, setiap guru cukup dengan mengirim tugas via wa (whatsapp) atau email dan meningkatkan kerja sama antar guru dan siswa. Serta bagi pelajar, pembelajaran daring melatih kemandirian siswa, menambah wawasan siswa, dan biaya relatif murah,” ujar Dr Dasril.
Sementara itu, Sutradara Film dan Dosen Politeknik Bima Madani Cikarang, Yudha Wibisono memaparkan dalam ruang digital terjadi interaksi dan komunikasi dengan orang lain dari berbagai perbedaan kultural. Menurutnya interaksi antar budaya itu dapat menciptakan standar baru tentang etika. Ruang lingkup etika itu meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan.
Baca Juga: Miris, SDN 5 Cikidang Bandung Barat Tidak Punya Siswa Kelas 1 dan 2 Satu Pun
“Kita diharapkan untuk kesadaran dari diri sendiri dalam bermain media sosial. Bertanggung jawab dalam apa yang kita lakukan di media sosial. Jejak digital akan tetap ada dan itu harus dipertanggungjawabkan,” jelas Yudha Wibisono.
Selanjutnya, Content Creator dan Key Opinion Leader, Chaaarania mengatakan bahwa sebenarnya media sosial bisa digunakan untuk mendapatkan hal bermanfaat.
Ia menceritakan langkah-langkah dalam pembuatan konten yakni tentukan audience nya, cara yang akan kita gunakan itu seperti apa, suasana yang dipilih, degree, dan materi tujuan pembelajaran.
Sebagai informasi, berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia.
Baca Juga: Catat! Ini yang Mesti Diperhatikan Oleh Guru Saat Proses Hybrid Learning