Suara.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjadikan Film TILIK yang sempat viral, sebagai salah satu contoh film bertema budaya yang memanfaatkan media sosial dengan baik.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra bercerita betapa sulitnya mengangkat isu budaya menjadi isu nasional, tapi lewat Film TILIK tujuan itu bisa tercapai.
"Bahwa kayak Film TILIK, itu coba langsung viral dan sebagainya, itu dari media sosial. Pesan yang dulu susah banget diangkat secara nasional maupun internasional, sekarang gampang banget," ujar Mahendra dalam peluncuran kampanye #LebihBaikLagi oleh Kemendikbud Ristek dan SnackVideo di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2022).
Film TILIK adalah sebuah film pendek drama jalan Indonesia yang dialognya menggunakan Bahasa Jawa, yang diproduksi oleh sineas lokal dari Ravacana Films.
Baca Juga: Pasutri Asal Bali Jual Video Syur Rp 200 Ribuan di Twitter Dan Telegram
Menurut Mahendra, Film TILIK jadi salah satu bentuk kunci suksesnya film tanah air lokal menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
"Sekarang konten lokal meski kita nggak paham bahasanya, tapi suka ketawa juga," ungkap Mahendra.
Bahkan pemutaran Film TILIK, alih-alih memanfaatkan bioskop tapi memanfaatkan kanal platform atau media sosial, sehingga semua masyarakat Indonesia bisa menontonnya.
Selanjutnya karena film diunggah di media sosial, orang dengan mudah me-repost atau membagikan link dan mengajak orang lain untuk menonton film tersebut.
Sehingga dalam waktu bersamaan, film tersebut ditonton oleh jutaan orang dan langsung viral, bahkan mencuri perhatian di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Viral Petugas PPSU Tabrak Pacarnya Dengan Motor, Berakhir Damai Karena Ngaku Cinta
"Itu gampang banget (viral), tolong dimanfaatkan untuk berkreasi sesuai yang dia mau, harapannya bisa menginspirasi. Bahkan ini kebanggaan untuk menginspirasi, nanti tumbuh sineas-sineas baru," ungkap Mahendra.
Tilik sendiri berarti menjenguk, dengan jalan cerita seputar beberapa ibu-ibu di satu kampung ingin menjenguk salah satu tetangga di rumah sakit.
Tapi alih-alih menggunakan mobil pribadi, mereka menggunakan truk yang memang sudah umum dilakukan oleh masyarakat pedesaan saat hendak pergi secara rombongan.
Menariknya dari awal hingga akhir, diceritakan dan diperlihatkan drama yang terjadi selama perjalanan dari mulai para ibu bergosip, menghindari polisi yang menindak tilang, kegiatan sholat, menunggu ban truk ditambal, hingga berhasil tiba di rumah sakit.
Adapun alasan Film TILIK dengan mudah menjadi viral, karena fenomena ini dirasakan hampir semua masyarakat Indonesia.
Selain itu Film TILIK juga menggambarkan berbagai karakter sebagian besar masyarakat Indonesia di pedesaan. Bahkan masyarakat kota sekalipun kerap menemukan berbagai tokoh yang ada di Film TILIK dengan berbagai versi, sehingga terasa sangat relevan.