Suara.com - Tren pernikahan usai pandemi ternyata mulai bergeser, salah satunya pada tren cincin tunangan. Pergeseran nilai ini tidak hanya karena faktor ekonomi tetapi bergesernya norma sosial yang ada.
Bila sebelumnya cincin saat pertunangan merupakan cincin asli yang terbuat dari batuan mahal, kini hal tersebut telah berganti. Dilansir dari Nypost, kini beberapa pasangan lebih memilih mengenakan cincin palsu untuk proses pertunangan atau lamaran.
Salah satu toko perhiasan, Sterling Forever mengunggah sebuah video yang menjelaskan mengenai fenomena lamaran dengan cincin palsu ini.
Rupanya hal tersebut berguna untuk mengurangi beberapa kesalahan yang timbul ketika melamar dengan cincin asli. Misalnya saja salah ukuran dan modelnya kurang disukai oleh penerima.
Baca Juga: Serasa Serial Killer, Cincin Tunangan Wanita Ini Terbuat dari Rambut Pasangannya Sendiri
Sehingga cincin palsu ini dipilih sebagai alternatif sesaat. Nantinya pasangan yang sudah bertunangan dapat pergi bersama mencari cincin yang sesuai dengan keinginan.
Unggahan ini pun menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Pasalnya banyak yang menyebut bahwa hal ini sungguh brilian namun tak sedikit juga yang merasa hal ini tidak sesuai esensi.
Seorang warganet yang setuju dengan adanya cincin palsu ini berkomentar, "Aku memilih untuk memakai yang palsu dan kita bisa menyimpan uangnya untuk hal lain yang lebih penting."
Tak hanya itu, warganet juga merasa ide ini cocok untuk mengindari hal tak terduga. Misalnya yang terjadi pada warganet ini.
"Aku rasa orang-orang memakai cincin palsu untuk berjaga-jaga bila mereka menghilangkannya di tempat melamar, tak sedikit yang melakukannya di pantai atau tempat hiking," komentar salah satu warganet.
Baca Juga: Cium Dahi Pasangan Usai Sematkan Cincin Tunangan, Pria ini Langsung Dapat Hadiah 'Tamparan'
Meskipun dipenuhi pujian, namun ide untuk melamar dengan cincin palsu ini tak luput dari kritik warganet. Banyak yang berpendapat bahwa hal ini tidak sesuai dengan maknanya yang menandakan komitmen dalam hubungan.
"Bila ia tak menyukai pilihan ini, maka bukan dia orangnya," celetuk seorang warganet.
"Itu hal yang bodoh, seorang pria sejati seharusnya tau apa yang disukai oleh calon istrinya dan perhiasan apa yang dikenakan," tulis warganet lain.
Di antara pro dan kontra yang muncul, tak sedikit pula warganet yang merasa ide untuk mencari cincin bersama adalah ide yang menyenangkan. Bagaimana menurutmu?