5 Fakta Camat Payakumbuh Ngaku Dicopot Usai Konten Ala Citayam Fashion Week

Senin, 08 Agustus 2022 | 20:40 WIB
5 Fakta Camat Payakumbuh Ngaku Dicopot Usai Konten Ala Citayam Fashion Week
Camat Payakumbuh, Dewi Novianta. (Youtube/DewiCentong)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewi Novianta, seorang Camat dari Payakumbuh, Sumatera Barat harus merelakan dirinya dicopot dari jabatannya gegara unggah konten Citayam Fashion Week.

Bahkan, konten sang Camat melenggok bak model catwalk tersebut sempat dikecam oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga jabatannya resmi dicopot.

Lantas, apa yang membuat pihak MUI mengecam konten sosok Camat tersebut? Bagaimana respon dari sang Camat beserta pihak pemerintahan setempat?

Simak jawabannya dalam deretan fakta berikut.

Baca Juga: Camat Payakumbuh Dicopot Jabatannya Gara-gara Konten ala Citayam Fashion Week

Dewi Novianta curhat dilaporkan MUI Payakumbuh gegara konten, berujung pemecatan

Pemecatan Dewi mencuat sejak dirinya mengunggah curhatan dirinya dicopot dari jabatannya terkait unggahan ala Citayam Fashion Week.

Melalui akun TikTok bernama @dewi.centong, sang Camat dari Payakumbuh tersebut menceritakan kisah pilunya dipecat gegara konten.

"Aku seorang Camat di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pernah ikutan membuat video viral ala-ala Citayam Fashion Week dengan nama Payakumbuh Fashion Week," tulis sang Camat melansir SuaraSumbar.id, Senin (8/8/2022).

Nahas, MUI Payakumbuh menuliskan komentar berisi kecaman hingga melaporkannya ke pemerintah setempat.

Baca Juga: Mungkinkah Cikarang Fashion Day Bakal Saingi Popularitas Citayam Fashion Week?

"(Hingga) kemudian dikomenlah oleh salah satu lembaga MUI Kota Payakumbuh," ujarnya.

Dewi: Terima kasih MUI, kini karierku hancur

Dewi mengaku tak ada maksud untuk menjelekkan atau melecehkan norma agama maupun adat istiadat setempat. Namun, hal tersebut dinilai berbeda oleh pihak MUI setempat.

Padahal, Dewi hanya mengikuti aksi Wali Kota Pariaman, Genius Umar yang sempat menjajal bergaya di ajang Cityam Fashion Week beberapa waktu lalu.

Dewi pun mengucapkan 'terima kasih' kepada MUI lantaran lantaran telah mengakhiri kariernya. Ia juga menilai kejanggalan bahwa MUI tidak mengomentari konten-konten serupa yang juga dibuat oleh masyarakat Sumatera Barat.

"Terima kasih MUI Kota Payakumbuh, sudah membuat hancur semua impian aku. Tapi yang anehnya daerah lain di Sumatera Barat yang membuat video seperti ini tidak di komen sama sekali," jelasnya.

Isi komentar MUI

Adapun komentar MUI tersebut berisi agar Dewi tak latah mengikuti tren yang ada. Pihak MUI sontak mengingatkan bahwa tugas Dewi adalah sebagai contoh teladan bagi masyarakat.

"Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren/viral, karena ibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/tauladan bagi masyarakat," tulis MUI di kolom komentar konten Dewi.

Bahkan, MUI menyebut aksi Dewi tersebut adalah tindakan tabbaruj atau meniru orang-orang yang tak sejalan dengan Islam. Tak tanggung-tanggung pihak MUI juga berbekal dalil ayat Al Quran untuk mengingatkan Dewi akan konsekuensi aksinya.

"Apalagi model fashion yang Ibu ikuti tersebut adalah tabarruj orang-orang jahiliyah yang dikecam dalam Syari'at (QS al-Ahzab: 33)," sambungnya.

MUI Payakumbuh melaporkan Dewi ke pemerintah setempat

Sontak, MUI melaporkan Dewi ke sang wali kota hingga dirinya harus merelakan karier yang ia bangun sekian lama. Dewi juga turut menyayangkan bahwa komentar pihak MUI terhadap kontennya tak objektif.

"Karier yang aku bangun sekian lama hancur hanya gara-gara komen MUI yang sangat tidak objektif. Dengan melaporkan aku ke Walikota Payakumbuh dan akhirnya aku di berhentikan jadi Camat di Payakumbuh Timur," curhat Dewi.

Wali Kota Payakumbuh buka suara: Jangan mengundang kontroversi

Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi turut mengomentari pemecatan Camat dari Payakumbuh tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tak memberhentikan Dewi, melainkan hanya memindahkannya.

"Saya tidak berhentikan camat, dipindahkan saja," ungkap Riza, dikutip dari Covesia.com -- jaringan Suara.com, Senin (8/8/2022).

Kendati demikian, Riza membenarkan bahwa langkah yang ia buat merupakan imbas dari konten Dewi tersebut.

"Memang, dipindahtugaskan camat tersebut buntut dari unggah video ala Citayam Fashion Week. Namun, ada beberapa kesalahan lain yang tidak bisa saya sebutkan pada media," terangnya.

Tak berhenti di situ, Riza juga mewanti-wanti bahwa sebagai Camat, Dewi hadir untuk ditiru oleh masyarakat, bukan untuk membuat kontroversi.

Sebagai imbas kontroversi yang dituai Dewi, Riza memindahkan Dewi sebagai sekretaris kantor Satpol PP setempat.

"Pejabat itu ditiru, sebaiknya jangan membuat hal yang mengundang kontroversi. Setelah dipertimbangkan, kita pindahkan saja menjadi Sekretaris Satpol PP Payakumbuh," pungkas Riza.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI