Suara.com - Nama Tasyi Athasyia tengah menjadi trending topic di Twitter, setelah muncul bersama sang suami Syech Zaki dalam sebuah video terbaru yang diunggah di kanal YouTube pribadinya.
Dalam video berdurasi satu jam lebih tersebut, suami Tasyi angkat bicara mengenai berbagai hal yang belakangan menimpa food vlogger terkenal tersebut.
Salah satunya saat spekulasi mengenai dirinya tak hadir dalam ulang tahun anak Tasya Farasya beberapa waktu lalu beredar. Menurut Syech Zaki, dirinya memang melarang sang istri untuk hadir ke acara tersebut.
Alasannya, dikarenakan ada seseorang yang melakukan takhbib terhadap rumah tangga mereka berdua, diundang oleh Tasya Farasya ke acara tersebut.
Baca Juga: Profil Syech Zaki, Suami Tasyi Athasyia Ikut Disorot saat Klarifikasi Bela Istri
"Jadi, karena dalam ulang tahun Lily itu ada orang yang berkali-kali melakukan takhbib, aku buat keputusan Kak Tasyi tidak boleh datang," pungkas suami Tasyi yang juga merupakan pemilik pesantren tersebut.
Keputusan ini, kata Syech Zaki, harus ia lakukan sebagai seorang pemimpin keluarga agar rumah tangganya tidak hancur.
"Yang namanya pemimpin rumah tangga itu ibaratnya jenderal di medan perang, kita itu kalau membuat keputusan gak boleh ragu. Kalau yang namanya jenderal, pemimpinnya ragu-ragu, rumah tangganya berantakan," tambahnya.
Hal tersebut pun membuat banyak warganet bertanya-tanya tentang apa itu takhbib?
Dikutip Muslim, takhbib adalah tindakan merusak rumah tangga orang lain, yang menyebabkan rumah tangga pasangan muslim menjadi hancur dan tercerai-berai.
Baca Juga: Sempat Jadi Omongan, Ini Alasan Tasyi Athasyia Tak Datang ke Acara Ultah Anak Tasya Farasya
Dalam Syarah Sunan Abu Daud Azim Abadi menjelaskan, takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut keburukkan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu
Dijelaskan Syech Zaki, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang perempuan, sehingga dia melawan suaminya." (HR. Abu Daud).
Ciri-ciri takhbib atau perbuatan yang merusak rumah tangga orang lain sendiri, jelas dia, ada empat, yakni menyuruh istri untuk bercerai dengan suaminya, menyuruh seorang istri untuk menikah dengan laki-laki lain, menghina suami di hadapan sang istri dan menyuruh istri durhaka pada suaminya.
Lantas, bagaimana cara kita untuk menghadapi orang yang suka melakukan perbuatan takhbib?
"Kita lihat dulu, orang yang melakukan takhbib ini orang yang sering ketemu kita atau gak. Kalau orang yang gak sering ketemu kita atau orang jauh, ya kita ga usah kita konfrontasi, gak usah kita sadarkan, kita cukup tinggalkan," pungkasnya.
Tapi, jika orang berbuat takhbib adalah orang terdekat, atau orang yang sering bertemu dengan kita, sebaiknya adalah dengan dinasihati dan diberitahu bahwa perbuatan takhbib adalah dosa besar.
"Ini bisa menjadi musibah besar, bisa menyebabkan cerainya seseorang, anaknya bisa terlantar, setelah cerai bisa zina dan segala macem lainnya," tambahnya.
"Kalau tidak juga berhasil, pilih mau menghadapi dengan cara yang lebih keras atau rumah tangga kalian jadi korban," ujar dia lagi.
Perbuatan takhbib yang menimpa rumah tangga Tasyi dan Syach Alatas sendiri, kata dia sudah ada sejak sebelum mereka menikah. Saat kembarang Tasya Farasya itu akan menikah, lelaki tersebut sempat menghasutnya
"Orangnya bilang "jangan menikah dengan Syech Alatas", sabar. Lalu kita datang ke suatu kondangan, lelaki itu masih gatal juga mengganggu."
"Kak Tasyi sampe bilang "tolong tolong yang punya keluarga sama lelaki ini, kasih tau dia saya gak mau berbicara sama lelaki selain suami saya", ga mempan juga," kisah Syech Alatas.
Terakhir, dalam sebuah pertemuan, lelaki itu meminta tolong pada sang bibi, agar berbicara pada Tasyi untuk meninggalkan suaminya.
"Tasyi sini, tuh suami kamu ga denger. Saya panggilin laki-laki yang mau sama kamu (masih laki yang sama, kini dengan bantuan salah satu tantenya karena dia masih masih suka curhat ke keluarganya) kamu tinggalkan suami kamu, kalo kamu ga tinggalkan walaupun zina juga gapapa. Astagfirullahaladzim," tambah dia menirukan ucapan orang tersebut.
Dilansir Islam Itu Indah, takhbib termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan baginda berlepas diri dari pelakunya.
Bahkan, Rasulullah saja melarang seseorang untuk meminang perempuan yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain.
Apalagi orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan isterinya atau hambanya, sehingga dia boleh menjalin hubungan dengannya.