Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana. Cara itu dilakukan agar anak bisa membedakan antara penggunaan uang untuk kebutuhan dengan keinginan. Sekaligus mengajarkannya untuk menentukan tujuan finansial yang realistis.
Perlu diingat peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga anak-anak pun dapat memahami secara lebih mudah.
4. Ajarkan pemahaman mitigasi risiko finansial untuk antisipasi hal-hal di luar dugaan
Setelah memahami akan nilai uang, pentingnya menabung, dan mengelola uang, anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi tentang risiko finansial. Misalnya, mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman untuk meminimalisir risiko pencurian dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank.
Risiko finansial juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga, seperti sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga. Risiko ini bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang dapat dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.