Cegah Anak Boros Gunakan Uang Jajan, Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Selasa, 02 Agustus 2022 | 08:10 WIB
Cegah Anak Boros Gunakan Uang Jajan, Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Ilustrasi menabung (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melek finansial jadi salah satu keahlian yang perlu dimiliki setiap orang. Pengetahuan tentang uang sebaiknya diajarkan sejak masa anak-anak, misalnya edukasi finansial melalui kebiasaan menabung.

“Literasi keuangan pada anak tidak hanya mencakup pengenalan akan nilai uang, namun bagaimana mengelola secara bijak agar setiap anak bisa mempersiapkan masa depannya," kata VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life Windy Riswantyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/8/2022).

Menurut Windy, ada 4 cara serta manfaat apabila melakukan edukasi literasi keuangan sejak dini kepada anak:

1. Berikan pemahaman akan nilai uang untuk cegah kebiasaan boros

Baca Juga: 4 Tips agar Bisa Mendapatkan Rumah Impian, Patut Dicoba!

Ilustrasi Menabung (Pixabay.com/Stux)
Ilustrasi Menabung (Pixabay.com/Stux)

Setiap anak perlu diajarkan bahwa uang tidak didapatkan begitu saja. Melainkan untuk mendapatkannya perlu dilakukan sebuah usaha terlebih dahulu. Misalnya, dengan bekerja yang memerlukan pikiran, tenaga, dan waktu. 

Dengan diberikan pemahaman tersebut, anak-anak akan lebih mudah mengerti akan nilai uang saat mereka juga mengerti usaha yang perlu dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini juga bisa mencegah kebiasaan boros pada anak dengan mulai menanamkan kebiasaan menabung yang bisa dilakukan secara sederhana dengan celengan.

2. Ajak mengatur dan mengalokasikan uang untuk melatih kemampuan pengelolaan

Anak bisa diajak untuk mengatur dan mengalokasikan uang, misalnya dengan uang jajan. Orang tua dapat melatih kemampuan pengelolaan yang juga bisa bermanfaat untuk berbagai aspek
kehidupan lainnya. 

Selain itu, kemampuan pengelolaan dan alokasi juga bisa bermanfaat untuk mengajarkan tentang pentingnya menentukan skala prioritas dari sumber keuangan yang terbatas.

Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Saldo Tabunganmu Tidak Glowing, Mudah Tergoda Diskon!

3. Mengenal berbagai kebutuhan untuk membedakan level urgensinya

Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana. Cara itu dilakukan agar anak bisa membedakan antara penggunaan uang untuk kebutuhan dengan keinginan. Sekaligus mengajarkannya untuk menentukan tujuan finansial yang realistis. 

Perlu diingat peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga anak-anak pun dapat memahami secara lebih mudah.

4. Ajarkan pemahaman mitigasi risiko finansial untuk antisipasi hal-hal di luar dugaan

Setelah memahami akan nilai uang, pentingnya menabung, dan mengelola uang, anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi tentang risiko finansial. Misalnya, mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman untuk meminimalisir risiko pencurian dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank. 

Risiko finansial juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga, seperti sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga. Risiko ini bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang dapat dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI