Suara.com - Sudah menjadi tugas para orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik agar setiap anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu bentuk pendidikan yang bisa dilakukan adalah penanaman kebiasaan yang positif bagi anak, misalnya literasi keuangan melalui kebiasaan menabung untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan di masa depan.
Literasi keuangan pada anak tidak hanya mencakup pengenalan akan nilai uang, namun bagaimana mengelola secara bijak agar setiap anak bisa mempersiapkan masa depan mereka. Demikian dikatakan Windy Riswantyo selaku VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life.
Masih dalam rangka semangat memperingati Hari Anak Nasional, Astra Life ingin mengajak para orang tua untuk memberikan pemahaman literasi keuangan bagi anak dan mengetahui manfaatnya. Berikut 4 cara dan manfaat literasi keuangan yang diberikan sejak dini pada anak, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com:
1. Berikan pemahaman akan nilai uang untuk cegah kebiasaan boros
Setiap anak perlu diajarkan bahwa uang tidak didapatkan begitu saja, namun untuk mendapatkannya perlu dilakukan sebuah usaha terlebih dahulu, misalnya dengan bekerja yang memerlukan pikiran, tenaga, dan waktu.
Baca Juga: Puan Maharani Dorong Penguatan Literasi Keuangan Digital
Anak-anak akan lebih mudah mengerti akan nilai uang saat mereka juga mengerti usaha yang perlu dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini juga bisa mencegah kebiasaan boros pada anak dengan mulai menanamkan kebiasaan menabung yang bisa dilakukan secara sederhana dengan celengan.
2. Ajak mengatur dan mengalokasikan uang untuk melatih kemampuan pengelolaan
Dengan mengajak anak untuk mengatur dan mengalokasikan uang, misalnya dengan uang jajan, dapat melatih kemampuan pengelolaan yang juga bisa bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan lainnya.
Selain itu, kemampuan pengelolaan dan alokasi juga bisa bermanfaat untuk mengajarkan tentang pentingnya menentukan skala prioritas dari sumber keuangan yang terbatas.
3. Mengenal berbagai kebutuhan untuk membedakan level urgensinya
Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana. Dengan cara tersebut, anak jadi bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan sekaligus menentukan tujuan finansial yang realistis.
Perlu diingat peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga anak-anak pun dapat memahami secara lebih mudah.
Baca Juga: Dear Parents, Yuk Tingkatkan Literasi Keuangan Anak Melalui Kurikulum Cha-Ching
4. Ajarkan pemahaman mitigasi risiko finansial untuk antisipasi hal-hal di luar dugaan
Setelah memahami akan nilai uang, pentingnya menabung dan mengelola uang, anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi untuk risiko finansial. Misalnya mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman untuk meminimalkan risiko pencurian dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank.
Risiko finansial juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga seperti sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga. Risiko ini bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang dapat
dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.