Meskipun tidur lebih lama dapat mengurangi gairah genital, orang yang memiliki durasi tidur lebih lama setiap malam melaporkan tingkat gairah yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki durasi tidur lebih pendek.
Gangguan tidur juga dapat berdampak negatif pada aktivitas seksual. Banyak gangguan tidur dianggap berkontribusi pada masalah saluran kemih atau kesulitan mempertahankan ereksi, keduanya dapat mengganggu fungsi seksual.
Gangguan ini termasuk insomnia, apnea tidur obstruktif, gangguan kerja shift, dan sindrom kaki gelisah. Selain itu, perasaan depresi dan kecemasan yang sering terjadi saat malam atau periode kurang tidur juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.