Suara.com - Kita semua tahu bahwa dunia anak identik dengan bermain, itu sebabnya bermain merupakan hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Tapi sayangnya, waktu bermain anak semakin sedikit. Bermain bahkan kerap dianggap sebagai aktivitas yang mewah bagi anak.
Kesibukan orang tua menjadi salah satu faktor yang membuat aktivitas bermain anak semakin sedikit. Orang tua hanya akan mengajak anak bermain saat hari libur, sehingga muncullah anggapan dalam diri anak bahwa bermain adalah sesuatu yang istimewa, yang hanya bisa ia lakukan saat libur.
Padahal, sejatinya tidak begitu. Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog dari Tiga Generasi, menegaskan bahwa bermain bukanlah aktivitas mewah untuk anak, namun sebuah kebutuhan dan keharusan.
Bermain, menurut Saskhya, melatih berbagai aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, motorik kasar dan halus, emosi, serta kemampuan bersosialisasi.
Baca Juga: Bermain Gitar Sejenak, Bentuk Self Reward Saya yang Sederhana
Bermain juga membantu mengembangkan beberapa karakter positif dalam diri anak, di antaranya tekun, mandiri, disiplin, empati dan kreatif.
Tapi, pertanyaannya kemudian, permainan seperti apa yang bisa memberikan dampak positif bagi anak?
"Permainan tradisional sendiri memberikan banyak dampak positif pada anak dibandingkan hanya bermain gadget saja. Melalui permainan tradisional, anak dapat berinteraksi langsung dengan teman, sehingga selain melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan kerjasama anak akan lebih terasah,” ungkap Saskhya, dalam peringatan Hari Anak Nasional bersama Olala beberapa waktu lalu.
Bersamaan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, Olala sebagai minuman jelly rasa buah dalam kemasan gelas 150 ml meluncurkan Kampanye “Anak Indonesia Anak Gembira”.
Pada kampanye ini, Olala menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk anak Sekolah Dasar di beberapa daerah di Indonesia untuk memperkenalkan permainan khas Indonesia kepada anak-anak, seperti engklek dan gobak sodor.
Baca Juga: 3 Kegiatan Seru yang Tanpa Sadar Menambah Pengetahuan, Pernah Melakukannya?
Alasan dipilihnya permainan tradisional dalam kampanye ini, menurut Devi Chrisnatalia, Brand Manager Ready to Drink (RTD) Wings Group Indonesia, karena di tengah kemajuan teknologi saat ini, tak banyak anak Indonesia yang familiar dengan permainan masa kecil.
"Padahal, bermain permainan lokal khas Indonesia ini memberi banyak manfaat, dimana mereka akan bergerak, bekerjasama, hingga belajar membangun strategi," kata Devi.
Olala kemudian ingin mendukung orang tua agar dapat memperkenalkan permainan lokal khas Indonesia untuk anak mereka, supaya generasi penerus bangsa ini bisa bermain sekaligus menikmati pertumbuhannya dengan bahagia.
Sebagai bagian dari kampanye Anak Indonesia Anak Gembira ini, Olala juga meluncurkan rasa Jeruk sebagai varian ketiga, untuk melengkapi varian anggur dan jambu yang sudah ada sebelumnya. Jeruk sendiri dipilih karena rasanya yang manis dan segar, yang tentunya menjadi favorit anak-anak. Harapannya, varian rasa Olala yang beragam ini bisa menjadi alternatif minuman anak-anak ketika aktif bermain, dengan kandungan jelly yang smooth, menggunakan konjac yang mengandung serat baik, serta higienis, praktis, dan ekonomis.
Bagaimana, sudah siap mengajak anak-anak Anda bermain setiap hari demi memenuhi hak mereka?